KOMPAS.com - Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk subsidi kuota internet.
Subsidi ini tentu bagi siswa, guru, mahasiswa serta dosen untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19 ini.
Dalam Bincang Sore yang digelar Kemendikbud secara virtual, Jumat (28/8/2020) terkait Evaluasi Implementasi Penyesuaian SKB Empat Menteri, hadir Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD-Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri.
Baca juga: Bosan PJJ Itu-itu Saja? Ini 6 Model Pembelajaran Inovatif bagi Siswa
Selain menjelaskan mengenai hasil evaluasi SKB Empat Menteri, salah satunya pembelajaran tatap muka di sekolah bagi yang berada di zona hijau dan kuning, Jumeri juga memaparkan mengenai subsidi kuota internet.
Setelah dilakukan evaluasi, ternyata banyak ditemukan persoalan kuota internet siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.
"Memang banyak keluhan anak-anak karena guru hanya mengirim tugas lewat WA atau membagikan link materi. Tapi sebenarnya, ada juga guru yang mengajar secara riil melalui video konferensi," ujar Jumeri.
Meski begitu, tidak sedikit pula orang tua yang juga menggunakan nomor ponsel untuk bekerja. Sedikitnya ada 90 persen orang tua juga pakai ponselnya untuk bekerja.
Karena itu muncul masalah yakni pulsa tidak cukup untuk PJJ atau data tidak cukup. Untuk itulah pemerintah menggelontorkan anggaran yang digunakan untuk subsidi kuota internet.
"Kami berharap, jika subsidi ini sudah dialokasikan pada siswa dan guru, maka tidak ada lagi kendala mengenai PJJ yang menyangkut kuota internet," kata Dirjen PAUD-Dikdasmen.
Adapun subsidi kuota internet yang nantinya digelontorkan besarannya ialah setiap siswa mendapat Rp 35.000 atau setara 35 GB per bulan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.