Oleh: Yanuar Nugroho
KOMPAS.com - Bangsa ini punya mimpi: memimpin dunia di usia 100 tahun pada 2045 nanti, sebagai negeri dengan ekonomi terbesar keempat atau kelima di muka bumi. Kunci mengejar mimpi ini adalah manusianya sehat dan terdidik baik. Tanpa itu, mimpi itu tinggal mimpi.
Karena itu, tak heran satu topik abadi dalam berbagai diskusi dan narasi adalah kesehatan.
Mulai dari kebijakan hingga praktik pembangunan, tanpanya, semua sia-sia. Apalagi di hari-hari saat Covid- 19 mendera kita.
Tapi masalahnya, mungkin juga karena terpaan teknologi informasi ini, semua orang ujug-ujug kelihatan jadi ahli. Lihat saja di akun media sosial anda kalau mau bukti.
Dari soal virus corona, stunting, stroke, kanker, jantung, sampai soal berat badan ideal, dan agar awet muda, mendadak semua orang seolah jadi ahlinya.
Baca juga: Saat Polisi Antar Buku dan Bantu Anak Pulau Lutungan Belajar di Rumah
Namun yang jelas, ia menjawab kegelisahan kita akan informasi kesehatan yang kredibel dan bisa dipercaya.
Argumen pokok yang disampaikan dr. Tan Shot Yen, sang penulis, adalah bahwa sehat itu kodrat sekaligus pilihan. Argumen ini tersebar di sepanjang buku ini dengan berbagai ungkapannya.
Mulai dari pemahaman apa itu penyakit (h.19), pentingnya nutrisi (h.39), hingga sikap terhadap pikiran dan hati (h.113). Tapi penegasan bahwa sehat itu juga adalah pilihan ditekankan pada pentingnya kehendak bebas manusia untuk memilih.
Utamanya adalah apa yang dia makan (bab 3-6), lakukan (bab 7) dan pikirkan serta rasakan (bab 8).
Sebagai dokter yang belajar filsafat secara khusus, dr Tan memberi perhatian pada kaitan antara yang fisik dan non-fisik (pikiran, emosi) sebagai kunci memahami kesehatan.
Ia menekankan perlunya transformasi cara berpikir Newtonian (sebab-akibat linear) menuju Einsteinian (kuantum, non-linear) (h.160-164) dalam dunia kesehatan.
Mungkin sekilas akan terdengar atau terasa aneh, mengingat ilmu kesehatan sarat dengan logika sebab-akibat dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit secara fisik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.