Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Berbagi Kisah Saat Menjadi Mahasiswa dan Terjun ke Politik

Kompas.com - 23/08/2020, 09:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Ganjar Pranowo berbagi penalaman saat menjadi mahasiswa hingga akhirnya terjun ke dunia politik.

Ganjar berbagi pengalaman kepada para calon mahasiswa baru UGM dalam acara daring "Bincang Alumni UGM Update bersama Ganjar Pranowo" pada Kamis (20/8/2020) malam.

Acara ini terselenggara setelah UGM resmi menerima sebanyak 2.518 calon mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada Jumat (14/8/2020) lalu. Termasuk 1.753 peserta yang diterima melalui Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN).

Tak berbeda jauh dengan calon mahasiswa yang mengikuti SNMPTN atau SBMPTN, Ganjar menyatakan bahwa dirinya juga bekerja keras ketika periode pendaftaran kuliah dulu.

Baca juga: Jadi Doktor Termuda Indonesia, Alumnus FK Unair Ini Berbagi Kiat Sukses

Ia menyebut target utamanya adalah masuk ke UGM. Sementara untuk jurusan yang dituju, ia mengaku terpengaruh oleh kakaknya.

“Saya tertarik untuk memasuki tiga jurusan, yakni hukum, ilmu komunikasi, dan arkeologi. Namun, karena kakak dari hukum, saya dipengaruhi untuk memilihnya juga. Akhirnya, pilihan pertama saya hukum, dan kedua, komunikasi ,” ungkap Gubernur Jawa Tengah itu seperti dirangkum dari laman UGM.

Agar lolos ujian seleksi, Ganjar juga mengaku diberi ramuan belajar oleh sang kakak.

“Ramuannya itu pokoknya tiap hari Senin hingga Sabtu jangan lepas dari buku. Sebaliknya, ketika sudah memasuki Sabtu sore hari hingga hari Minggu usai, saya dipesan agar jangan pegang buku,” terangnya.

Baca juga: Pakar IPB: Prospek Cerah Bisnis Cacing Tanah untuk Bahan Baku Obat

Ganjar menyebut ramuan tersebut nyatanya manjur. Ia berhasil diterima di Fakultas Hukum UGM yang kala itu merupakan salah satu jurusan favorit di Indonesia.

“Saya masih ingat dengan jelas ketika saya diterima kala itu. Saya sedang bantu jualan bensin dekat rumah saya di Kutoarjo. Waktu hari H, saya membeli koran karena memang media yang digunakan untuk pengumuman hasil seleksi hanya itu. Saya cek dan ternyata nama saya tertera sebagai salah satu peserta yang lolos,” tuturnya.

Seketika itu pula, lanjut dia, dagangan bensin pun ditinggalkan untuk pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 70 meter.

"Sesampainya di rumah saya cerita ke Ibu. Dan diciumilah pipi saya sembari beliau menangis bahagia," imbuhnya.

Baca juga: Beasiswa S1 Tanoto Foundation, dari Biaya Kuliah hingga Tunjangan Bulanan

Kesuksesan datang dari passion

Meski tak berkuliah di jurusan politik, kiprah Ganjar dalam dunia politik hingga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah nyatanya tak terlepas dari passion.

Ganjar bercerita bagaimana bisa dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini mengingat perbedaan antara pekerjaan dengan jurusannya dulu.

Menurutnya, hal ini karena sejak masa kuliah dirinya dikenal memiliki passion di bidang perpolitikan.

“Ketika bercengkerama dengan teman-teman, katanya saya dulu sering mengaitkan apa-apa dengan politik, walaupun sebenarnya diri sendiri lupa,” ujarnya.

Baca juga: 10 Prodi Saintek dan Soshum dengan Nilai UTBK Tertinggi di SBMPTN 2020

Ketika lulus, Ganjar menuturkan awalnya tidak terpikirkan untuk terjun ke dunia politik sama sekali.

Namun, akhirnya ketika bekerja dan bertemu alm. Prof. Cornelius Lay, ia ditawari untuk bergabung menjadi anggota partai politik.

Kejadian itulah yang kemudian membawanya diusung menjadi anggota dewan pada tahun 2004 lalu hingga sekarang menjadi Gubernur Jawa Tengah.

“Katanya orang sukses itu dari passion, dan ilmu pengetahuan itu terkadang. Perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan hanya mengantarkan kita menemukan talenta kita. Banyak alumni-alumni kita yang bekerja sesuai passion, tetapi jauh dari jurusannya,” pesannya.

Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN dan PTS 2020

Kuliah itu, lanjut Ganjar, tidak hanya sekedar memanfaatkan kuliah di ruangan saja. Namun memanfaatkan jaringan, lingkungan, belajar organisasi, dan sebagainya.

"Itu juga akan bermanfaat untuk ke depannya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com