KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia harus dihadapi bersama-sama. Tentu dibutuhkan gotong royong seluruh elemen bangsa untuk memulihkan dampak pandemi ini.
Tentu gotong royong adalah prasyarat ekosistem nasional produktif dan inovatif yang dicita-citakan bersama.
Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memfasilitasi percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui berbagai inisiatif yang dilakukan secara gotong royong.
Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Darurat untuk Kurangi Beban Guru dan Siswa
Ada sejumlah kebijakan untuk membantu penanganan dan pemulihan. Melansir akun Instagram Kemendikbud, Senin (17/8/2020), berikut 8 upaya atau program yang sudah dilakukan Kemendikbud selama 8 bulan di tahun 2020 ini.
Semua itu terangkum dalam 8 Aspek Pemulihan:
1. Fasilitasi percepatan penanganan pandemi Covid-19
Kemendikbud mendukung dalam penanganan Covid-19, sehingga anggaran yang tidak bisa dilakukan di masa pandemi harus dikurangi. Totalnya ada Rp 4,9 triliun anggaran Kemendikbud 2020 dipotong untuk membantu penanganan Covid-19.
2. Mendukung kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah
Karena semua harus dilakukan dari rumah, terutama bagi siswa, maka Kemendikbud mendukung kegiatan:
3. Relaksasi penggunaan Dana BOS untuk menghadapi pandemi
Ada penyesuaian kebijakan pelaksanaan:
Ini tujuannya agar bantuan dapat diterima masyarakat secara lebih merata.
4. Merespon tantangan yang dihadapi mahasiswa terdampak Covid-19
Kemendikbud mengeluarkan kebijakan mengenai:
5. Tetap memajukan ekspresi budaya di masa pandemi