Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Terpapar Covid-19 Akibat Tatap Muka, Ini Klarifikasi Kemendikbud

Kompas.com - 13/08/2020, 18:38 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan klarifikasi terkait beredarnya informasi yang menyatakan bahwa 289 pelajar yang tersebar di 19 kabupaten/kota di Papua dinyatakan positif Covid-19 setelah sejumlah wilayah menggelar pembelajaran tatap muka.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Jumeri mengatakan, jumlah siswa terpapar Covid-19 di Papua ini bukan terjadi di bulan Agustus, namun merupakan akumulasi sejak Maret hingga Agustus 2020.

"Itu jumlah peserta didik usia 0-18 tahun yang terpapar Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari, tidak di sekolah, bukan di satuan pendidikan," papar Jumeri dalam Konferensi Video, Kamis (13/8/2020).

Yang terjadi, lanjut dia, yang tertular Covid-19 di satuan pendidikan hanya satu anak dan itu pun terjadi sebelum pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning, Kemendikbud: Ini Pilihan, Bukan Kewajiban

"Itu bukan terjadi karena kita membuka zona hijau dan zona kuning karena tatap muka," tegas dia.

Begitu pula dengan sejumlah informasi terkait penularan Covid-19 pada setua pendidikan dari daerah lain

Seperti di Balikpapan, lanjut dia, ada seorang guru terpapar Covid-19 ternyata tertular dari tetangganya dan tidak dalam posisi ada di sekolah.

"Sudah diisolasi di rumahnya dan tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan di Balikpapan belum dilaksanakan pembelajaran tatap muka," kata dia.

Kemudian, terkait kasus di Pontianak di mana 18 peserta didik dan 8 orang guru SMA dinyatakan reaktif Covid-19, Jumeri menegaskan itu merupakan hasil rapid test dalam rangka persiapan pembukaan sekolah.

Baca juga: Nadiem: PJJ Berkepanjangan Berdampak Negatif bagi Siswa

"Maka setelah tahu, tatap muka di sekolah Pontianak ditunda, tidak jadi dibuka. Pontianak merupakan contoh praktik baik dalam persiapan menghadapi pembelajaran tatap muka," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, di Tulungagung juga disebut ada 1 siswa yang terpapar Covid-19. Tetapi, siswa itu terpapar dari orangtuanya yang bekerja sebagai pedagang kendaraan.

"Ada sebuah SD di Tulungagung yang agak terpencil dan belum membuka pembelajaran tatap muka. Tapi ada 1 siswa yang terpapar," kata Jumeri.

"Di sana dibagi beberapa kelompok. Yakni dalam satu kelompok ada 5 siswa dan gurunya datang. Karena 1 siswa terpapar, maka 4 siswa lain dilakukan tes dan hasilnya negatif tapi tetap dilakukan isolasi mandiri," imbuhnya.

Kesehatan siswa tetap utama

Terkait adanya kemungkinan siswa akan terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah, Jumeri mengatakan Kemendikbud akan terus berdiskusi dengan semua kepala dinas untuk memastikan bahwa implementasi SKB 4 Menteri dapat berjalan dengan baik.

Baca juga: Guru, Ini Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Darurat dari Kemendikbud

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), lanjut Jumeri, merupakan langkah darurat yang dilakukan agar anak didik terselamatkan namun hak belajar terpenuhi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com