Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisuda UT, Wapres: Menjawab Tantangan Produktivitas dan "Soft Skill"

Kompas.com - 22/07/2020, 21:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Selain persoalan Angka Partisipasi Kasar (APK), isu produktivitas dan soft skill lulusan pendidikan tinggi juga menjadi permasalahan penting yang perlu tetap menjadi perhatian perguruan tinggi, termasuk di masa pendemi global dan era normal baru.

Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin mengungkapkan, jumlah penduduk Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih sangat terbatas. Dari 126,57 juta angkatan kerja, hanya 12,27 juta atau 9,7 persen berkesempatan menikmati pendidikan tinggi.

"Dengan kondisi demikian kita mengalami tantangan besar dalam meningkatkan SDM yang merupakan prioritas Pemerintah. (Padahal) SDM unggul merupakan kunci memenangkan persaingan global," tegas Wapres.

Tiga tantangan ini disampaikan Wapres KH. Ma'ruf Amin dalam sambutan acara Wisuda Universitas Terbuka Periode II yang digelar secara daring pada Selasa, 21 Juni 2020.

Dalam kesempatan itu, UT mewisuda 903 mahasiswa terdiri dari lulusan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), serta lulusan Program Magister.

Baca juga: Berkah dan Tantangan PJJ di Tahun Ajaran Baru Era Normal Baru

Produktivitas dan soft skill

Lebih jauh Wapres menyampaikan, "Salah satu kriteria SDM unggul adalah produktivitas. Sayangnya jika kita bicara produktivitas, kita bukan yang terbaik di Asia."

Ma'ruf Amin juga menyampaikan posisi Indonesia masih berada di peringkat ke-5 dari 10 negara ASEAN dalam produktivitas per pekerja. "Hanya 1/5 dari Singapura yang berada di peringkat pertama," paparnya.

Oleh karenanya, upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja perlu didorong, di antaranya melalui akses pendidikan tinggi.

"Oleh karena itu dengan adanya Universitas Terbuka yang menjadi pioner pembelajaran jarak jauh dapat mendorong meningkatnya angka APK menjadi lebih baik," ujarnya.

Wapres menyebutkan UT telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia, teruatama dalam memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat ke dalam pendidikan tinggi.

"Apalagi di masa pandemi, metode pembelajaran jarak jauh (PJJ)  yang dilaksaankan UT sangat cocok untuk diterapkan. Kita mengakui dalam PJJ UT menjadi leader pendidikan daring, jauh sebelum universitas lainnya melakukan pembelajaran secara daring," ujar Ma'Ruf Amin

Meski demikian, Wapres tetap berharap UT terus melakukan penyempurnaan kualitas  pendidikan, termasuk pengembangan pendidikan secara hard skill maupun soft skill. 

Ia menyampaikan, "dengan kemampuan soft skill ini kita harapkan para lulusan mampu beradaptasi di tengah masyarakat sehingga tercipta lulusan yang menguasai kemampuan teknis, humanis dan mampu menghadapi perubahan sosial."

Oleh karena itu, Wapres mendorong pendidikan karakter menjadi bagian dalam pendidikan yang tidak kalah penting dengan pendidikan akademis.

"Pendidikan karakter perlu dilaksanakan dengan porsi sama dengan pendidikan kompetensi. Namun perlu dilakukan dengan inovatif dan kreatif agar tetap menarik," pesannya.

Baca juga: Dirjen GTK: Pandemi Covid-19 Dorong Guru Inovasi PJJ

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com