Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Prestasi Nasional: Covid Tidak Boleh Surutkan Semangat Siswa untuk Berprestasi

Kompas.com - 20/07/2020, 12:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pembinaan siswa berprestasi tidak berhenti meski di saat siswa melaksanakan belajar dari rumah (BDR) pada masa pandemi global dan memasuki era normal baru. Sebaliknya, semangat siswa untuk tetap berprestasi dari rumah terus diperkuat.

"KSN-Provinsi (KSN-P) tetap digelar karena anak-anak Indonesia sangat mengharapkan seleksi tingkat kabupaten kota (khususnya KSN SMA dan SD) yang sempat diselenggarakan sesaat sebelum pandemi merebak dapat terus dilanjutkan," jelas Asep Sukmayadi, Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Hal ini disampaikan dalam uji coba KSN-P digelar Puspresnas pada Senin, 20 Juni 2020 guna mempersiapkan KSN tingkat SMA yang akan diselenggarakan 10-12 Agustus 2020.

Tercatat 13 ribu siswa berprestasi dari 34 provinsi yang akan mengikuti 9 bidang kompetisi sains: matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, astronomi, kebumian, ekonomi, dan infromatika. 

Dorongan tetap berprestasi

Asep menyampaikan, Kompetisi Sains Nasional (KSN) telah menjadi milik anak-anak Indonesia selama ini dan Dilakukan secara bertingkat dari mulai tingkat kab/kota sampai ke tingkat internasional.

Baca juga: FSB 2020: Merangkai Puzzle SDM Unggul lewat Manajemen Talenta Siswa

"Dari survey yang kita lakukan, anak-anak Indonesia tetap mengharapkan ada KSN tingkat provinsi dan tingkat nasional," ungkap Asep

Ia menambahkan, "mereka memiliki semangat pantang menyerah untuk beradaptasi dengan kondisi di mana mereka harus berada dan belajar dari rumah."

"Demikian juga pemerintah daerah memiliki komitmen yang sama dengan Pusat Prestasi Nasional untuk tetap melayani anak-anak berprestasi dengan melakukan inovasi penyelenggaran kompetisi secara daring," jelas Asep.

Menurutnya, gelaran kompetisi siswa di tengah pandemi merupakan sebuah tantangan untuk mendorong anak-anak Indonesia untuk tetap berprestasi dari rumah, menolak menyerah, menjaga semangat berlomba dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa.

Asep menyampaikan, "kita juga mengharapkan tahun ini tidak kehilangan potensi talenta-talenta unggul Indonesia di bidang sains untuk kita bina kembangkan untuk berkiprah di ajang internasional tahun depan."

"Melalui KSNP tahun ini secara daring juga diharapkan kita lebih punya banyak referensi inovatif pendekatan pengelolaan talenta unggul nasional," harap Asep.

Tantangan kompetisi daring

 

Asep Sukmayadi, Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dalam uji coba KSN-P digelar Puspresnas pada Senin, 20 Juni 2020 guna mempersiapkan KSN tingkat SMA yang akan diselenggarakan 10-12 Agustus 2020.DOK. PUSPRESNAS Asep Sukmayadi, Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dalam uji coba KSN-P digelar Puspresnas pada Senin, 20 Juni 2020 guna mempersiapkan KSN tingkat SMA yang akan diselenggarakan 10-12 Agustus 2020.
Kepala Puspresnas menyadari kompetisi sains secara daring tentu berpotensi tidak akan bisa diakses oleh semuanya.

"Karena kita harus akui bahwa untuk belajar jarak jauh pun kita masih menghadapi tantangan kendala keterbatasan akses infrastruktur dan jaringan telekomunikasi. Oleh karena itu kami siapkan 2 kali (2 tahap) ujicoba sebelum KSN-P SMA diselenggarakan," jelas Asep.

Ia memaparkan 13 ribuan peserta KSN-P SMA yang sudah terseleksi Dinas Pendidikan Provinsi, menurut survei hampir sebagian besar memiliki jaringan dan gawai untuk mengikuti, hanya sebagian kecil mengalami potensi kendala.

"Uji coba dilakukan untuk mengetahui terlebih dahulu kesiapan siswa mengakses kompetisi sekaligus ujicoba aplikasi. Dari ujicoba ini kita akan memperoleh gambaran lebih real tentang kesiapan siswa mengikuti kompetisi sekaligus peta aksesnya," ujarnya.

Baca juga: Olimpiade Ekonomi di Negeri Perestroika: Catatan untuk Manajemen Talenta Indonesia

Tantangan terletak pada bagaimana mengatasi kendala keterbatasan akses telekomunikasi dan jaringan disamping tantangan dalam membuat soal dan membangun aplikasi itu sendiri.

Lebih jauh Asep menjelaskan, kompetisi sains adalah kompetisi sarat persaingan dan pengawasan ketat.

"Oleh karena itu tantangan terberat lainnya adalah pada pengawasan agar kompetisi ini tetap terjaga marwahnya karena peserta harus tetap berada di rumah sebagai adaptasi terhadap pencegahan pandemik," ujarnya.

Pembinaan talenta prestasi

Asep memandang penyelengaraan KSNP saat pandemi ini ini adalah ujian gotong royong, kejujuran, dan keteladanan semua pihak disamping Jadi KSNP tahun ini juga dapat menjadi pelajaran berharga untuk tetap fokus pada upaya mewujudkan merdeka belajar.

"Indonesia tidak boleh kehilangan orientasi pada mutu pendidikan dan pemerataannya," tegas Asep.

Ia menyampaikan, Covid-19 tidak boleh menyurutkan semangat untuk tetap produktif, rajin belajar dan berprestasi, tidak boleh meluruhkan karakter ksatria anak-anak Indonesia yang Pancasilais, cerdas, tangguh, dan berakhlak mulia.

"Maka puncak-puncak prestasi itu adalah sikap jujur dan medali yang mulia itu adalah keteladanan," ujar Asep.

Melalui kegiatan ini, Puspresnas berharap anak-anak berprestasi di tingkat provinsi tetap semangat karena memiliki alternatif lebih untuk berprestasi dalam suasana belajar dari rumah selama ini.

"Kompetisi dan medali itu bukanlah segala-galanya. Ini adalah hanya sarana untuk menguji kerjasama dan kepedulian untuk menjaga anak-anak Indonesia untuk meraih prestasi yang sesungguhnya, yaitu kejujuran dan keteladanan," tegas Asep.

Oleh karena itu, Asep menambahkan, di dalam perhelatan ini kita sekaligus sematkan pesan penting penguatan pendidikan karakter.

"Melalui ajang ini juga sekaligus diharapkan akan terbangun jiwa-jiwa dan semangat perwira anak-anak Indonesia untuk selalu tangguh, pantang menyerah, dan terus berprestasi dalam kondisi apapun," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com