Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FK Unpad Siap Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung

Kompas.com - 16/07/2020, 10:16 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama Bio Farma dan Sinovach Biotech, Tiongkok, sedang menyiapkan uji klinis vaksin Covid-19.

Ketua tim riset FK Unpad Prof. Kusnandi Rusmil menjelaskan, uji klinis vaksin Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.

Rencananya, vaksin asal Tiongkok ini akan disuntikkan kepada 1.620 relawan di Kota Bandung sesuai prosedur uji klinis vaksin.

“Begitu Komite Etik sudah oke, kita akan jalan,” tutur Prof. Kusnandi, Rabu (15/7/2020), seperti dirangkum dari laman resmi Unpad.

Baca juga: 8 Kampus Terbaik Indonesia di Pemeringkatan Dunia QS WUR 2021

Prof. Kusnandi menjelaskan, vaksin Covid-19 akan disuntikkan sebanyak 2 kali per 14 hari ke tubuh relawan. Secara berkala, tim akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama 7 bulan.

Relawan tersebut, lanjut dia, merupakan orang sehat yang sudah dicek kondisi tubuhnya.

“Kita cari orang sehat, lalu kita suntikkan vaksinnya, apakah vaksinnya memunculkan zat anti terhadap penyakit atau tidak,” kata Prof. Kusnandi.

Jika sudah disetujui Komite Etik, proses penyuntikkan akan dilakukan di 6 tempat, antara lain Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.

Baca juga: Unpad Buka Pendaftaran Jalur Mandiri S1, Nilai UTBK Bukan Syarat Utama

Ilmuwan yang sudah melakukan uji klinis vaksin sebanyak 30 kali ini mengatakan, dari hasil analisisnya vaksin akan menciptakan kekebalan terhadap virus Covid-19 dalam 28 hari.

“Perhitungan saya begitu. Setelah 28 hari orang itu akan kebal terhadap penyakit. Tetapi suntikannya harus 2 kali,” ujarnya.

Ia memastikan, uji klinis ini tetap memperhatikan keselamatan relawan. “Orangnya sudah diasuransikan,” imbuhnya

Upaya preventif ini, kata dia, sudah dimasukkan ke dalam rencana kerja yang saat ini tengah ditelaah oleh Komite Etik.

Jalan panjang vaksin Covid-19

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini menjelaskan, pengembangan vaksin Covid-19 memiliki jalan panjang.

Baca juga: Pendaftaran Jalur Mandiri UGM Dibuka Hari Ini, Simak Cara Daftar

Pengembangan bahan vaksin diambil dari virus yang sudah dimatikan.

Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com