KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan kepala sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selaku manajer di satuan pendidikan harus seperti CEO perusahaan.
Kepala sekolah SMK juga harus bisa mengelola sekolahnya dalam mencari dan mengembangkan peluang kerja sama dengan industri dan dunia kerja.
Guru-guru dan instruktur harus mau berlatih dan meningkatkan kompetensinya agar terus relevan dengan kompetensi yang digunakan dan dibutuhkan oleh industri dan dunia kerja.
“Jadi penting sekali kepala, guru, instruktur SMK terbuka pada perubahan, dan
melihat peluang perubahan,” imbuh Nadiem dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ke depan, harap Nadiem, pendidikan vokasi Indonesia menjadi center of
excellence di dunia yang kualitas lulusannya tidak lagi diragukan.
Untuk mewujudkan hal ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki paket pernikahan massal yang harus diterapkan oleh seluruh SMK.
Paket pertama, kurikulum disusun bersama industri. Materi pelatihan dan
sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di sekolah.
Kedua, guru tamu dari industri rutin mengajar di sekolah. Ketiga, program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik. Keempat, komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.
Kelima, program beasiswa dan ikatan dinas bagi siswa.
Selanjutnya keenam, jembatan program untuk pihak industri memperkenalkan
teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para guru, sertifikasi
kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri.
Baca juga: Nikah Massal Vokasi DIDU Diharapkan Jadi Solusi Peluang Kerja Lulusan SMK
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.