Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

PPI Siap Gelar "Ambassadors and Young Leaders Week", Jawab Tantangan Ketidakpastian

Kompas.com - 22/06/2020, 12:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Hafizd Alharomain Lubis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 melahirkan tantangan baru bagi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Salah satunya, hal ini menempatkan Indonesia di ambang krisis ekonomi.

Kenaikan angka pengangguran, kemiskinan, dan penanganan terhadap dampak juga membuat utang Indonesia membengkak. Bank Dunia mencatat rasio utang Indonesia meningkat dari 28 persen menjadi 31,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2020.

Dalam upaya menjawab tantangan di tengah ketidakpastian ini ada dua aspek yang perlu didorong, yaitu kolaborasi dan kualitas SDM.

“Kolaborasi itu kunci untuk tetap bisa memajukan Indonesia menjadi negara yang besar. Kolaborasi bisa melalui organisasi internasional, kerjasama regional, bilateral dan sebagainya," jelas Iksan Kiat, Koordinator Pusgerak PPI Dunia.

Baca juga: 8 Rekomendasi PPI dari 57 Negara untuk Pemerintah Tangani Corona

Libatkan dubes, alumni dan BEM

"Tidak kalah penting, kami juga percaya sebuah negara perlu memiliki mayoritas rakyat yang berpendidikan dan berpengalaman dalam hal kepemimpinan, Iptek, dan moralitas, agar dapat memaksimalkan peluang interaksi global untuk melindungi diri, mengatasi berbagai masalah, dan bangkit dengan cepat dari situasi-situasi kritis," ujarnya. 

Pada 24-30 Juni 2020, PPI Dunia akan menggelar live streaming melaui kanal Youtube menginisiasi wadah kajian khusus terkait dua aspek ini, sebagai bentuk kontribusi pada negeri.

Harapannya, hal ini dapat menstimulasi kesadaran masyarakat pentingnya berpikir, bersaing, dan berkarya global sekaligus berbagi ilmu yang diperoleh dari luar negeri ke Indonesia dan sebaliknya.

“Ini merupakan acara pertama kali dalam sejarah PPI Dunia dimana kita menghadirkan Duta Besar, Ketua PPI Negara, Ketua BEM Indonesia, serta para Alumni PPI Dunia didalam satu rangkaian acara yang dinamakan Ambassadors and Young Leaders Week,” ujar Zacky Makarim, Ketua Panitia Ambassadors and Young Leaders Week.

Beberapa Duta Besar Indonesia diundang untuk hadir sebagai representasi dari beberapa negara, antara lain; Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Rusia, Saudi Arabia, Amerika Serikat, China, Republik Ceko, Italia, AlJazair, dan Polandia.

Selain itu, akan turut hadir pula dubes Indonesia untuk Jordan, Palestina, Turki, Suriah, India, Thailand, Filipina, Malaysia dan Singapura, serta representasi Indonesia di Geneva dan New York.

Rekomendasi untuk pemerintah

PPI Dunia juga mengundang Dino Patti Djalal sebagai pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI).

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi akan turut turut diundang pada akhir rentetan acara sekaligus akan menerima surat rekomendasi berupa poin-poin penting hasil kajian selama acara berlangsung.

Baca juga: I-4 Diaspora: Belajar dari Kehidupan Akademik Sekolah dan Kampus Jepang PascaCovid-19

“Harapan besar dari acara AYL PPI Dunia ini bisa memperkenalkan PPI Dunia kepada masyarakat Indonesia bahwa kita adalah pioneer dari pemimpin masa depan dunia, juga menunjukkan kepada masyarakat internasional tentang eksistensi PPI Dunia," ujar Fadlan Muzakki, Koordinator PPI Dunia

"Ke depannya kita harap acara ini juga dapat meningkatkan kolaborasi PPI Dunia dengan Dubes dan Ketua PPI negara,” tambahnya.

Informasi lengkap dapat dilihat melalui tautan resmi: https://www.instagram.com/oie.ppidunia/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com