Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2020, 10:12 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Negara Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudera. Hal yang paling sering terjadi ialah rawan terjadinya gempa bumi.

Seperti halnya pada tahun 2006 silam, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya khususnya Kabupaten Bantul dilanda bencana alam gempa bumi hingga memporak-porandakan rumah warga.

Terkait bencana gempa bumi, beberapa mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) coba membuat batu bata tahan gempa dari bahan yang tak terpakai atau limbah.

Baca juga: Media Andalan Mahasiswa UNY, Mudahkan Siswa SD Belajar Matematika

Bahan itu juga didapat dari daerah yang terdampak gempa yakni Bantul DIY. Adapun bahannya ialah ampas tebu limbah pabrik gula Madukismo Bantul.

Para mahasiswa itu antara lain Rania Nova Dechandra dari Prodi Matematika, Siti Vera Lestari dan Wahyuni Eka Maryati dari Prodi Pendidikan Matematika.

Menurut Rania, mereka memilih abu ampas tebu sebagai bahan batu bata tahan gempa karena selain jumlahnya yang cukup melimpah, bahan itu dipilih karena mengandung SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, K2O, Na2O, MgO, dan P2O5 yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pengganti semen.

"Abu ampas tebu ini banyak mengandung senyawa silika (SiO2) yang dapat bereaksi dengan Ca(OH)2 yang dihasilkan dari reaksi pencampuran semen dan air. Sehingga menghasilkan zat perekat seperti semen," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UNY, Jumat (12/6/2020).

Adapun persentase kandungan senyawa di dalam abu ampas tebu sebelum dilakukan pembakaran adalah:

  • 53 persen SiO2
  • 4,3 persen Al2O3
  • 7,5 persen Fe2O3
  • 6,6 persen CaO
  • 28,6 persen lain-lain

Sedangkan, setelah dilakukan pembakaran abu ampas tebu pada suhu 600° C selama 2 jam, didapatkan hasil bahwa abu ampas tebu mengandung:

  • 71 persen SiO2
  • 2,5 persen Al2O3
  • 8,2 persen Fe2O3
  • 3,6 persen CaO
  • 14,7 persen lain-lain

Siti Vera menambahkan, dalam pembuatan batu bata tahan gempa dan ramah lingkungan tersebut, untuk bentuknya ialah segienam atau heksagonal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com