Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Era Keemasan Blok M", Belajar dari TVRI 6 Juni 2020

Kompas.com - 06/06/2020, 23:43 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan “Podbox Episode: Blok M, Epicentrum Musik 80-an” yang tayang pukul 10.00 - 11.00 WIB pada 6 Juni 2020.

Belajar dari Rumah adalah program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Berikut adalah rangkuman tayangan "Podbox episode: Blok M, Epicentrum Musik 80-an" pada 6 Juni 2020.

Di era 80an Blok M dan Melawai adalah magnet bagi gaya hidup dan budaya pop anak muda, Film Catatan Si Boy, Novel Lupus, dan Olga karya Hilman Hari Wijaya jadi gambaran seru suasana hingar bingar kehidupan keren dinamisnya anak muda pada masa itu.

Baca juga: Rangkuman Menghindari Jadi Toxic Parents, Belajar dari TVRI 5 Juni 2020

Yang tidak kalah ramai adalah arena clubbing sepatu roda indoornya, tempat keren itu namanya Lipstick Disco Skate dan Happy Day sekarang sudah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan.

Dalam tayangan yang di pandu Oscar Lolang Podbox episode pertama bercerita tentang era keemasan Blok M yang menjadi tempat berkembang sangat pesat terutama dalam bidang musik.

Narasumber dalam tayangan ini adalah Imran Amir selaku founder dari Prambors Radio yang merupakan Radio FM kaula muda pertama di Indonesia dan  mengalami masa keemasan 80an di Blok M.

Selanjutnya ada pengamat musik dan founder dari Irama Nusantara yaitu David Tarigan. serta pengamat musik dan kurator musik untuk M-Bloc Space yaitu Wendi Putranto.

Ikut mendirikan Prambors di tahun 70an saat masih duduk di bangku SMA Imran Amir adalah saksi hidup bagaimana Radio ini tumbuh dan hadir di kawasan pemuda paling hits di era 80an yaitu kawasan Blok M.

Menurut Imran, “semenjak menjadi radio anak muda, Prambors selalu mencoba mengakomodir aktivitas anak muda yang ada saat itu."

"Jadi kalau yang bilang Lintas Melawai, itu adalah satu aktivitas yang sudah berjalan saat itu dan terfikir untuk menjadikan acara radio," ujar Imran.

"Kita bikin lah acara live disana, ada games dan segala macam. Sehingga mereka tertarik karena saat itu mereka tidak punya sarana buat eksis belum ada sosial media," ucap Imran.

Menurut Imran, "dengan adanya radio itu kesebut namanya si A, si B. itu pada prinsipnya kita mengakomodir aktivitas yang terjadi, untuk menjadi lebih besar untuk kepentingan siaran," kata Imran.

Selain kegiatan anak muda ada juga berbagai istilah gaul yang beken saat itu seperti ngeceng. "Ngeceng itu sebenarnya artinya nampang, pengen eksis, pengen di lihat orang, jadi itu ada istilah pada saat itu kalau seseorang itu ingin eksis," jelas Imran.

Kenangan masa keemasan Blok M

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com