KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Ronny Rachman Noor memiliki pengalaman tersendiri menulis di Kompasiana, platform blog dan publikasi online milik Kompas Gramedia.
Karena kecintaannya di dunia tulis menulis, Prof. Ronny sering membagi ilmu dan pengalamannya di Kompasiana (https://www.kompasiana.com/rrnoor) dengan berbagai topik seperti konservasi lingkungan, sosial, pendidikan, budaya, gaya hidup dan lain-lain.
"Pertama kali menulis di Kompasiana pada tanggal 10 Oktober 2014 lalu. Saat itu saya sedang mengemban tugas sebagai Atase Pendidikan di Australia. Saya juga tidak pernah membayangkan bahwa Kompasiana akan menjadi wahana tulisan ilmiah popular saya untuk masyarakat umum," kata Prof. Ronny dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia menyebutkan tulisan pertamanya berjudul “Lonceng Kematian Penghuni Kebun Binatang”. Tulisan ini memberikan informasi ilmiah bagaimana penghuni kebun binatang di Indonesia pada umumnya mengalami stres yang ditandai dengan tidak dapat bereproduksinya satwa liar.
"Hal ini penting untuk disampaikan, karena jika pengelolaan kebun binatang tanpa memperhatikan ilmu genetika ekologi, niat baik untuk melakukan konservasi justru akan berakibat fatal bagi satwa liar,” ujarnya.
Baca juga: 20 Jurusan IPB Paling Diminati di SBMPTN dan Daya Tampung 2020
Tulisan lainnya yang pernah menjadi pemberitaan nasional adalah terkait benda purbakala bersejarah Indonesia yaitu berupa patung perunggu kecil yang harganya sangat fantastis yang berakhir di National Gallery of Australia.
Tulisan Prof. Ronny yang berjudul “Sang Penenun” ini membuat beberapa pejabat kementerian datang ke National Gallery of Australia untuk mencocokkan bukti patung yang berada di Indonesia dan patung yang berada di Australia.
Hasil penyelidikan ini membuktikan bahwa patung yang ada di Indonesia merupakan duplikasi dan bukan patung yang asli.
Tulisan Prof. Ronny di Kompasiana banyak dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penulisan ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi serta buku.
Ini karena bentuk tulisannya yang dikemas dalam bentuk ilmiah popular dan mengacu pada berbagai publikasi ilmiah yang diterbitkan di jurnal internasional.
Beberapa contohnya adalah pakar Indonesia yang namanya mendunia, Prof. Tim Lindsey dan Dave McRae dari University of Melbourne Australia dalam buku terbarunya yang berjudul "Strangers Next Door?: Indonesia and Australia in The Asian Century".
Beberapa pustakanya mengacu pada tulisan Prof Ronny yang terkait dengan penyuapan dan korupsi yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: Akademisi IPB: Agar Pendidikan Vokasi Tak Lagi jadi Pilihan Kedua
Ketika ditanya topik apa yang dapat memicu minatnya untuk membuat tulisan, Prof. Ronny mengatakan topik terkini selalu menarik perhatiannya.
Sebagai contoh, pada saat pandemik corona sedang melanda dunia, Prof Ronny memiliki sudut pandang lain dengan membuat tulisan dengan judul “Penghuni Kebun Binatang Pun Harus Menyesuaikan Diri di Tengah Pandemi Korona”.
Dalam tulisan ini Prof. Ronny menggambarkan bagaimana penghuni kebun binatang juga mengalami stres karena tidak adanya pengunjung dan cara mengatasinya apabila nantinya pandemi korona ini sudah reda.
Pada tahun 2017, sebagian tulisan Prof Ronny di Kompasiana, telah dipublikasikan dalam bentuk buku yang berjudul “Australiana: Kisah Persahabatan Dua Bangsa”.
Buku setebal 465 halaman yang memuat ratusan tulisannya ini, menggambarkan naik turunnya hubungan Indonesia dan Australia ditinjau dari segi politik, budaya, sosial dan pendidikan.
Dalam hal konservasi, Prof. Ronny banyak menulis tentang satwa liar Indonesia dan di Australia, seperti orang utan, harimau sumatera, gajah, kerbau liar, unta liar serta burung liar.
Prof. Ronny pernah mengulas tentang penyelundupan kakatua putih dengan cara memasukkannya ke dalam kemasan plastik air mineral yang saat itu juga menjadi pemberitaan internasional.
Kompas TV pernah mewawancarainya terkait kontroversi penyelundupan satwa liar di Indonesia.