Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Peneliti Tel-U Masuk 500 Terbaik, ini Hasil Penelitiannya

Kompas.com - 30/05/2020, 08:00 WIB
Agie Permadi,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lima peneliti Universitas Telekomunikasi (Tel-U) masuk dalam 500 peneliti terbaik di Indonesia.

Hal tersebut terungkap dalam pemeringkatan yang diumumkan Menteri Ristek/Brin Prof. Bambang Brodjonegoro dilakukan secara Live di Channel Youtube Kemenristek/Brin, Kamis (28/5) kemarin.

Seperti diketahui, Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelar SINTA Series pertama. Dalam acara ini Kemenristek/Brin mengumumkan 500 peneliti terbaik di Indonesia berdasarkan kinerja peneliti dari 4 indikator.

Ada empat indikator penilaian kinerja peneliti diantaranya adalah : 1; Jumlah artikel jurnal terindeks di Scopus dengan memperhitungkan quartil jurnal tempat publikasi. 2; Jumlah artikel non-jurnal terindeks di Scopus dengan bobot 15. 3; Jumlah sitasi di Scopus dengan bobot 4. 4; Jumlah sitasi di Google Scholar dan jurnal artikel di Junal SINTA.

Dalam pemeringkatan itu, Tel-U berhasil menyumbangkan 5 nama, diantaranya adalah Prof. Adiwijaya, RD Rohmat Saedudin, MT, Casi Setianingsih, MT, Dr. Muharman Lubis, dan Dr. Achmad Rizal.

Salah satu peneliti Indonesia yang juga Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya menjelaskan bahwa capaian ini merupakan bentuk komitmen Tel-U sejalan dengan visi menjadi research dan entrepreneurial University yang bermanfaat untuk masyarakat dan pembangunan nasional.

“Saat ini pengembangan penelitian yang kami (Tel-U) lakukan sudah mendapat pengakuan dunia internasional, ditunjukkan dengan berjalannya research matching grant dengan berbagai perguruan tinggi dari Asia dan Eropa, seperti Belanda, Perancis, Skotlandia, Australia, Jepang, Korea, dan Malaysia," ucap Adiwijaya dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Seperti Ini Lho, Rancangan Penelitian bagi Siswa SLTA

Menurutnya, penelitian yang ada di Tel-U tak hanya terfokus pada publikasi, namun juga harus bermuara pada inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, Tel-U bisa masuk kedalam klaster mandiri sejajar denfan perguruan tinggi terbaik Indonesia.

“Kami mendorong agar penelitian bermuara pada inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Alhamdulillah di masa pandemik ini beberapa penelitian Tel-U telah menghasilkan beberapa inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi penyebaran covid-19, seperti Robot AUMR, Robot Doctor Representative (DOPER), Disinfektan Chamber, Hand Washing Machine, Masker, Face shield, dan lain-lain," pungkas Adiwijaya.

Menteri Riset dan Teknologi / BRIN, Prof. Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa secara kuantitas publikasi di Indonesia sangat baik, hanya saja secara kualitas perlu ditingkatkan.

“Jumlah publikasi kita di Asia sudah sangat baik dari segi kuantitas, tapi saya harap kualitasnya juga bisa terus ditingkatkan dan yang lebih penting dapat di produksi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ucap Bambang.

Dari hasi pemerimngkatan ini, Bambang berharap 500 peneliti terbaik bisa memotivasi rekan-rekannya melakukan publikasi yang baik.

“Saat ini peneliti yang masuk kedalam SINTA adalah peneliti yang memiliki publikasi internasional berskala besar, dan menggambarkan sebagai peneliti yang paling komperhensif, oleh karena itu saya berpesan agar bisa memotivasi rekan-rekan diinsitusinya masing-masing untuk berkarya dan menghasilkan publikasi yang baik untuk Indonesia dan menghasilkan inovasi-inovasi berkualitas," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com