Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Si Kumbi Anak Jujur, Episode: Detektif Cilik”, Belajar dari TVRI 27 Mei 2020

Kompas.com - 27/05/2020, 21:47 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Serial Cerita Anak, Si Kumbi Anak Jujur, Episode: “Detektif Cilik”, yang tayang pada pukul 08.30 - 09.00 WIB untuk SD Kelas 1 – 3 pada 27 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Si Kumbi Anak Jujur menyuguhkan beragam pembelajaran yang menarik mengajak penonton untuk selalu jadi orang berani, jujur dan hebat yang di sajikan tokoh utama bernama Kumbi, Tupi, Bimo, Osyi dan Ayi.

Baca juga: Si Kumbi Abak Jujur Episode: Mado Tak Mau Menari” Belajar dari TVRI

Berikut rangkuman ceritanya Si Kumbi Anak Jujur, Episode: “Detektif Cilik”.

Menemukan uang di jalan

Baim sangat menyukai jalan-jalan di Kumbinesia karena jalannya bersih, rapi dan terawat serta banyak pepohonan. Saat sedang asyik berjalan Baim melihat uang 100 ribu tergelatk di tengah jalan.

Karena bingung Baim menemui kakaknya Bimo untuk membantu menemukan pemilik uang yang di temukan Baim.

Bimo berkata uang ini adalah uang orang yang sedang lewat dijalan, lalu terjatuh. "Kasihan orang yang kehilangan uang ini, sebaiknya kita cari siapa yang merasa kehilangan," saran Bimo.

"Orang yang kehilangan barang miliknya, pasti wajahnya bingung dan mencari sesuatu, nah kita cari orang yang seperti itu di sepanjang jalan ini, Kata Bimo.

Bertemu dengan Kancil

"Lihat itu Baim, ada si Kancil, tengok kanan, tengok kiri. Sepertinya dia yang sedang kita cari. Dia mencari-cari sesuatu," kata Bimo. "Kamu Kancil kan?" tanya Bimo. "Kamu pasti sedang mencari sesuatu," tambah Baim.

"Kok kamu tau, aku sedang mencari sepanjang jalan ini dan tidak ketemu," kata kancil.

"Aku tahu apa yang kamu cari, ini dia," kata Bimo sambil menunjukan uang 100 ribu.

“Hah, mereka menemukan uang ini, disangka uang ini milik ku,” dalam hati Kancil berkata.

“Iya betul, uang ini milik ku," kata kancil. “Kalau begitu, bawalah uangnya. Lain kali hati hati ya," kata Bimo. “Jangan sampai terjatuh lagi ya," kata Baim. Kancil pun pergi sambil membawa uang itu.

Kemudian Baim dan Bimo pergi ketaman melihat Bu Rubi sedang kebingungan.

“Bu Rubi sedang apa”, tanya Baim dan bimo.

"Eh Baim dan Bimo. Bu Rubi kehilangan uang 100 ribu tadinya mau untuk membeli susu dan bubur bayi untuk anak Ibu tapi saat akan membayar dikasir uangnya tidak ada, sepertinya jatuh di jalan," kata Bu Rubi.

“Astaga, Kancil,” ujar Bimo dan Baim kompak. Kemudian mereka menceritakan kejadian itu kepada Kumbi, Osyi, Tupi dan Ayi.

Menyusun rencana

“Kancil membohongi kami," kata Bimo. “Kita harus segera mencari kancil sebelum dia membelanjakan uang itu," kata Baim.

Tapi si kancil sangat lincah teman-teman, jadi kita harus menyusun strategi,” saran Osyi. “Kalau sampai tertangkap aku akan mematuknya,” kata Ayi kesal. “Jangan ayi, kancilkan bukan beras” kata Osyi sambil semua tertawa

“Mending kita ajak jadi anak jujur," kata Bimo. “Iya kalau dia jadi anak jujur, kita jadi bertambah teman," kata Tupi.

“Kita harus mengatur strategi. Kancil itu sukanya ketimun, jadi kita perlu membuat perangkap. Kita kasih timun di setiap tikungan jalan menuju taman, setelah sampai di taman kita tangkap bersama-sama,” saran Bimo.

“Kumbi kamu terbang dan memantau apakah jebakan kita lancar, lalu berkordinasi dengan aku, jika Kancil sampai di taman kita kasih jebakan uang yang ditarik dengan benang," lanjut Bimo.

“Bimo, kamu hebat merancang strategi dengan detektif seperti ini belajar dari mana?” tanya Kumbi. “Aku pernah menonton film detektif, kan seperti ini juga,” jawab Bimo. “Ayo kita praktekan," lanjut Tupi.

Menjebak si Kancil

“Ketimun sudah terpasang," kaya Aye. “Ayo segera sembunyi," kata Tupi. “Bimo Kancil datang," kata Kumbi yang sedang terbang sambil memantau.

“Hah kok banyak ketimun di sini, untung uangnya belum aku belanjakan ketimun. Ternyata ada ketimun gratis,” kata kancil. “Sebaiknya aku ambil, asik aku akan mengumpulkannya," kata Kancil.

“Wah sementara berhasil kak, dia ke arah taman,” kata Baim.

“Hmm ketimun ini habis di taman, ada apa ya. Apakah ada acara pesta ketimun, tapi asik deh aku dapat 5 ketimun gratis,” kata kancil.

“Hah ada uang jatuh di sini juga, betapa beruntungnya aku hari ini, sebaiknya aku ambil,” kata Kancil. Hap, kok uangnya berpindah apakah tertiup angin. Hap, kancil menghindar ketika ingin ditangkap Bimo.

“Oh kamu Bimo, kamu ingin menjebak ku ya,” kata kancil. “Aku mau minta kamu mengembalikan uang yang kemarin, kamu sudah membohongi aku dan adik ku. Itu bukan uang kamu kan,” kata Bimo.

Kancil menyesal

“Kalo tidak aku kembalikan gimana, aku kan lebih lincah dari pada kamu, buktinya kamu gagal menangkapku,” kata Kancil sombong.

“Bimo tidak gagal kancil, kami semua sudah mengepungmu," kata Kumbi datang. “Wah kalau banyak begini aku menyerah. Ini aku kembalikan uangnya," kata Kancil

“Kancil bukan masalah itu, kami ingin kamu jadi teman kami, jadi anak jujur. Kalau kamu jadi anak nakal kamu akan seperti sekarang tidak punya teman," kata Kumbi

“Iya kancil, jadi anak jujur itu hebat loh. Banyak temannya seperti kami," ucap Ayi. “Kalau jadi anak nakal, kamu akan selalu dikejar-kejar oleh orang yang kamu nakalin,” kata Tupi

“Iya aku jadi sedih, aku tidak punya teman. Aku selalu dikejar-kejar padahal aku cuma ingin ketimun. Aku mau belajar jadi anak jujur. Aku ingin punya banyak teman,” kata Kancil.

“Asik, asik kalau begitu ayo ikut kami kembalikan uang ini ke Bu Rubi,” ajak Bimo.

“Kenapa dikembalikan?” tanya Kancil. “Karena kita kan anak jujur,” jawab Bimo dan teman-temannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com