"Cerita-cerita sukses negara yang berhasil keluar dari covid adalah kombinasi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah dan kemudian secara bersama-sama menjadi satu masyarakat disiplin dalam menjalankannya,” ujar Djauhari.
Meski ekonomi di China terpuruk akibat pandemi Covid-19, Djauhari mengatakan sektor digital ekonominya justru melonjak sebagai dampak dari kebijakan Work From Home.
Kondisi ini bisa menjadi salah satu peluang kerja sama antara Indonesia-China.
Peluang peningkatan hubungan di bidang perdagangan juga cukup menjanjikan di sektor industri kesehatan, healhty food dan herbal Indonesia.
Bahkan, saat ini Indonesia menguasai pasar China terkait sarang burung walet sekitar 70 persen.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 Jurusan Bisnis: Kuliah di 3 Negara dan Kesempatan Kerja
“Sarang burung walet di sini harganya mahal sekali karena kepercayaan di sini menyangkut kolagen bagus untuk kulit, kesehatan ibu-ibu," kata Djauhari.
Lalu, buah-buahan tropis seperti nanas juga diminati, apalagi nanas Indonesia termasuk nanas yang enak.
"Buah naga, alpukat, minyak kelapa sawit, kopi dan kakao dan produk kelautan ekspor ikan dan udang meningkat luar biasa,” pungkas Djauhari dalam Program Instagram Live yang diadakan Universitas Budi Luhur.
Universitas Budi Luhur juga turut mengambil bagian untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19 dengan memberikan potongan biaya pendidikan sebesar 50 persen bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di UBL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.