Penulis: Ining Isaiyas | Penerbit KPG
KOMPAS.com - Sejak sekitar dua atau tiga tahun terakhir demam Murakami mulai melanda Indonesia. Hal ini terlihat misalnya dari unggahan terkait karya Murakami yang ramai disambut khalayak di media sosial penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Di samping itu novel-novel Murakami termasuk dalam salah satu di antara sekian sastra terjemahan paling laris. Boleh dibilang, terjemahan karya Murakami ditunggu-tunggu dan menjadi "candu".
Untuk mewadahi fans Murakami yang mulai tumbuh ini, penerbit KPG mengadakan bincang antar-penggemar melalui media Zoom pada 2 Mei 2020.
Acara yang bertajuk “Buka Buku: Haruki Murakami” ini diikuti sekira 80an peserta dan berlangsung hangat.
Diawali dengan pembacaan nukilan "Kronik Burung Pegas", novel teranyar Murakami yang terbit dalam bahasa Indonesia pada 2019 lalu, para peserta saling berbagi cerita mengapa mereka menikmati karya-karya Murakami.
Baca juga: Hari Buku Nasional, Gramedia Berikan Diskon 30 Persen
Dari awal perkenalan dengan Murakami, plot yang awalnya berat tapi di tengah berubah jadi membuat ketagihan, dan tokoh-tokohnya yang unik, termasuk kucing-kucing Murakami.
Mengemuka pula perbincangan perihal dari mana seseorang sebaiknya membaca Haruki Murakami, karya yang mana yang bisa menjadi pintu masuk untuk menyelami dunia Haruki?
Semua pembaca sepakat bahwa Haruki Murakami adalah seorang pencerita yang mendetail. Dalam 1Q84, misalnya, ia bisa menghabiskan sekitar 4.000 kata lebih hanya untuk menggambarkan adegan pembuka di mana protagonisnya terjebak kemacetan di jalan tol di Tokyo.
Hal ini merupakan salah satu kekuatan karya Murakami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.