ITS-Unair Konversi Selasar RSUA Jadi Ruang Isolasi, Begini Konsepnya

KOMPAS.com - Sebagai upaya antisipasi terhadap pandemi Covid-19, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) berkolaborasi.

Adapun bentuk kolaborasi itu ialah merancang konversi ruang selasar RSUA menjadi ruang isolasi resmi untuk pasien Covid-19.

Ternyata, Langkah ini ditempuh sebagai bentuk antisipasi atau kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan meningkatnya jumlah pasien Covid-19.

Baca juga: ITS Rancang Lampu LED untuk Sterilisasi Covid-19 dan Aman Digunakan

Menurut Thomas Ari Kristianto, Dosen Desain Interior ITS yang juga anggota tim desain dari Tim Satgas Covid-19 ITS menyampaikan, rencana konversi ruang selasar RSUA menjadi ruang isolasi telah dirancang sejak akhir Maret lalu.

Masih tahap revisi

Saat ini, rancangan desain masih dalam tahap revisi karena perlu banyak penyempurnaan terutama secara teknis.

"Perlu dipahami, bahwa secara arsitektur dan interior, teknis membuat ruang isolasi itu tidak mudah, desain juga harus disesuaikan dengan fungsi perangkat medis yang harus terpenuhi," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi ITS, Sabtu (16/5/2020).

Dipilihnya ruang selasar karena memiliki kelebihan dan tantangan. Sebab, ruang yang tersedia secara struktur arsitektur adalah selasar di eksisting arsitektur RSUA.

"Layout ruang ini juga relatif bisa terpisah dengan ruang-ruang pasien regular lainnya, sehingga sesuai sebagai konsep ruang isolasi," katanya.

Banyak tantangannya

Namun tantangannya, selasar tidak didesain untuk ruang kesehatan. Sehingga tidak memiliki sistem Heating Ventilation and Air-Conditioning (HVAC) sesuai standar. Ruang selasar juga tidak memiliki sistem perpipaan dan kelistrikan.

"Lebih dari itu, selasar eksisting tidak didesain memiliki kamar mandi, suplai air bersih, dan pembuangan air kotor. Karenanya, rancangan ini harus didesain cukup konkret," jelas Thomas.

Tantangan lainnya, selain harus efisien dan ekonomis untuk dibangun, kamar-kamar di selasar ini harus memiliki nilai estetika yang memadai. Hal ini bisa membantu menyamankan serta menenangkan pasien dan tenaga medis.

Ada unsur penting lain

Jadi komposisi warna, elemen estetis, material, dan pencahayaan dicoba untuk lebih memerhatikan psikis pengguna. Istilahnya user oriented design, walaupun aspek teknis memang sangat menonjol di sini.

Tak hanya itu saja, rencana konversi ruang selasar RSUA menjadi ruang isolasi ini juga membutuhkan dukungan secara sistem tata ruang udara.

Karena butuh dukungan teknis lain, maka dia bekerja sama dengan dosen dari Teknik Fisika ITS yakni Dhany Arifianto ST MEng.

Baca juga: Dosen ITS Ini Jadi Anggota Ilmuwan Muda Dunia

"Perlu diketahui, sistem tata udara ruang isolasi adalah salah satu unsur terpenting, tekanan udara harus selalu dijaga negatif agar dapat mengisolasi persebaran mikroorganisme," tandasnya.