KOMPAS.com - Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia selalu merayakan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Namun, 2 Mei 2020 ini peringatan Hardiknas dirayakan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Yakni upacara bendera dilakukan terpusat dan terbatas secara daring.
Tentu Hardiknas rutin digelar sebagai bentuk bentuk penghormatan kepada Bapak Pendidikan Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara.
Baca juga: Pidato Lengkap Hardiknas 2020 Mendikbud Nadiem Makarim
Untuk Hardiknas 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengangkat tema "Belajar dari Covid-19".
Ini tentu karena Indonesia dan seluruh negara di belahan dunia ini sedang menghadapi wabah virus corona atau Covid-19.
Tapi berbicara wabah virus corona hingga mengharuskan semua siswa dan mahasiswa melakukan pembelajaran daring atau online, ada statement menarik dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
Mengutip dari kanal Youtube Dr. Ari Syam Organization yang diunggah pada 7 Mei 2018, dia memberikan pidato singkat di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2018.
Di video berdurasi 10 menit 23 detik itu, dia menjelaskan sejarah berdirinya Gedung FKUI pada 1949. Yakni mengenai pemerintah Belanda perlu membuat suatu pendidikan kedokteran untuk melahirkan dokter Jawa.
"Dimana mereka bekerja untuk memberikan vaksinasi cacar kepada masyarakat Indonesia," ujar Dr Ari Syam seperti dikutip dari kanal Youtube-nya dua tahun yang lalu tersebut.
Dr dr Ari Syam juga mengatakan bahwa saat ini permasalahan kesehatan di Indonesia bukan saja menyangkut masalah-masalah penyakit tidak menular, tapi Indonesia juga masih memiliki masalah infeksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.