Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2020, 11:33 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi dampak buruk virus corona atau Covid-19, Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan ventilator.

Ventilator ini didesain khusus untuk membantu pernapasan pasien Covid-19. Adapun latar belakang diciptakannya ventilator tersebut karena tingkat kepadatan penduduk di Indonesia cukup tinggi.

Mobilitas penduduk yang tinggi juga memiliki potensi mengkhawatirkan untuk terjadinya penularan Covid-19 secara cepat.

Baca juga: Pakar Difabel UNS: Begini Pembelajaran di Rumah bagi ABK Saat Wabah Covid-19

"Kami berinisiatif membuat alat ventilator supaya jika sewaktu-waktu negara kita ada dalam keadaan sangat membutuhkan ventilator dalam jumlah besar, kita siap untuk membantunya," kata Dr. Marzuki, dikutip dari laman resmi UNS, Sabtu (25/4/2020).

Namun, pihaknya tetap berdoa agar Bangsa Indonesia tidak sampai pada kondisi yang demikian.

Menurutnya, alat bantu pernapasan yang sifatnya darurat ini tidak hanya dikembangkan oleh UNS, tetapi banyak perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri yang telah ikut serta mengembangkan alat ini.

Seperti tim dari MIT, Oxford University, Rice University, ITB dan lain-lain. Namun, ada perbedaan ventilator yang dikembangkan di UNS ini dengan yang lain.

Minimalkan tercampur udara kotor

Ventilator versi UNS ini didesain khusus untuk meminimalkan peluang tercampurnya kembali udara kotor yang dikeluarkan dari paru-paru pasien dengan udara bersih yang akan dimasukkan ke paru-paru pasien.

"Ventilator versi UNS ini dilengkapi dengan sistem kontrol yang memungkinkan operator dapat mengatur kerja ventilator untuk disesuaikan dengan keadaan pasien," katanya.

Adapun sistem kontrol itu meliputi volume tidal, laju pernapasan, kadar O2 dan sebagainya. Hal ini yang menjadi kelebihan ventilator buatan FMIPA UNS dibanding ventilator lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com