Hanya saja, berdasarkan pengalaman penulis, biasanya terdapat antrean cukup panjang di luar supermarket. Hal ini terjadi bukan karena ada kelangkaan bahan pokok, namun karena jumlah orang yang berada di dalam supermarket dalam suatu waktu dibatasi.
Selain itu, antrean terlihat panjang karena para pengantre biasanya berdiri dengan jarak lebih dari 1 meter dari pengantre lain. Tujuan jaga jarak tentu saja untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Masker, sarung tangan plastik, dan hand sanitizer sangat sulit didapati baik di supermarket maupun apotek, ini semua karena persediaan sudah habis sejak cukup lama.
Untungnya, pihak KBRI Paris mengirimkan bantuan untuk WNI yang berada di Perancis. WNI di Perancis dibagikan beras, sebotol hand sanitizer, masker, sarung tangan, dan sebuah dokumen yang berisi panduan untuk menghadapi Covid-19.
Komunikasi antara pihak KBRI dan para WNI di Perancis juga berlangsung dengan baik.
Penyebaran Covid-19 di Perancis amatlah parah. Saat artikel ini ditulis, menurut situs resmi pemerintah Prancis, terdapat 82.048 kasus aktif Covid-19 yang sudah terkonfirmasi.
Dengan jumlah ini, Perancis memiliki jumlah kasus tertinggi ke-4 di dunia setelah Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol.
Memang, tidak semua orang senang dengan adanya kebijakan lockdown. Sampai sekarang pun masih ada warga yang “nakal” berani meninggalkan rumah tanpa alasan resmi pemerintah.
Mereka kemudian tertangkap polisi lalu didenda. Kebijakan ini dibuat untuk kebaikan bersama, yaitu menekan laju penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, restez chez vous! (Tetaplah di tempat tinggal Anda!).
https://www.gouvernement.fr/info-coronavirus/carte-et-donnees
Penulis: Ariq Dmitri Andrei, PPI Perancis | Penyunting awal: Nuansa Garini, Mass Media, Pusat Media dan Komunikasi, PPI Dunia 2019/2020
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.