KOMPAS.com – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ka-BRIN) Bambang PS. Brodjonegoro, mengundang masyarakat berkontribusi pada Covid-19 InaIDEAthon.
“Tidak harus penggiat teknologi, dosen, atau peneliti. Kami mengundang ide dari siapa pun,” kata Bambang, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Dalam Covid-19 InaIDEAthon, masyarakat berkesempatan berinovasi melalui ide, solusi, produk, sistem, platform, aplikasi mobile atau web.
Ide-ide itu diharapkan dapat diimplementasikan tidak terbatas pada ponsel, web, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), serta perangkat elektronik atau teknologi lainnya, dalam mengatasi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Peserta Covid-19 InaIDEAthon dapat mendaftarkan diri sebagai individu, kelompok, atau institusi.
Baca juga: Riset dan Inovasi Diaspora Tahun Ini Diarahkan pada Penanganan Covid-19
Adapun ide-ide yang dicari antara lain terkait pencegahan dan pengendalian virus, manajemen pelayanan dan perawatan pasien, mitigasi masyarakat, keberlanjutan bisnis, serta metode pembelajaran jarak jauh.
Ide dituliskan dengan format judul, identitas pengusul, dan deskripsi ide dalam satu hingga tiga halaman.
Ide sudah mulai diterima sejak Senin (13/4/2020)-Senin (20/4/2020). Nantinya, ide tersebut akan dinilai Penilai yang terdiri dari pakar dan ahli dari Kemenristek, BRIN, dan kementerian terkait, pada Selasa (21/4/2020)-Sabtu (25/4/2020).
Dalam menilai, Komite Penilai akan melihat relevansi tema dengan inovasi, kreativitas dan originalitas, dampak sosial, serta kelayakan teknis dan implementasi.
Baca juga: Hadapi Corona Riset Lintas Ilmu Perlu Diutamakan, Mengapa?
Tentunya, peserta harus menjamin ide yang diajukan tidak melanggar hukum, tidak melanggar hak kekayaan intelektual pihak mana pun, dan tidak melanggar informasi rahasia pihak mana pun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.