Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Online Learning, Sekolah Ini Hadirkan Guru Asing untuk Ajarkan Matematika

Kompas.com - 15/04/2020, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com -  Memasuki minggu keempat pelaksanaan belajar dari rumah (Home Learning), banyak sekolah di Jakarta berusaha untuk tetap membuat konten belajar yang inovatif, atau meminta murid mengikuti aplikasi belajar online, demi menjaga semangat dan produktivitas belajar murid-murid.

Sebagai salah satu Sekolah di Jakarta, Sekolah Cikal juga menyelenggarakan program belajar daring yang menyenangkan, dan bermanfaat bagi murid selama di rumah melalui sekolah.mu atau konferensi virtual dengan Zoom atau Google Hangout.

Salah satu program unik yang dilakukan oleh Cikal adalah kolaborasi global. Cikal mengundang pengajar tamu asing dari tiga negara yakni India, Pakistan dan Kuwait, untuk mengajarkan pelajaran Matematika bagi kelas 6 International Baccalaureate Program (IB Program) Sekolah Cikal Setu pada Kamis (9/4).

Belajar dengan Tiga Guru Asing dari Tiga Negara

Ahmad Apriyanto, selaku guru matematika kelas 6 Sekolah Cikal Setu, menjelaskan bahwa terdapat tiga guru dari tiga negara yang diundang oleh Sekolah Cikal, antara lain Joya Lal (India), LaShari Wright (Kuwait), dan Muhammad Asad Ali (Pakistan).

Terkait tema belajar, ia menyatakan bahwa tema yang diangkat adalah penyederhanaan aljabar.

“Kita ingin mengenalkan anak-anak tentang aljabar. Mengingat kita adalah Sekolah berbasis IB, alangkah baiknya kita perkenalkan sejak kelas 6. Kami mengundang guru-guru asing ini untuk berbagi pengetahuan mengenai proses penyederhanaan aljabar (Simplifying Expression),” ujar Apriyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Belajar dari Rumah, Begini Cara Belajar Siswa PAUD Rumah Main Cikal

Murid-murid kelas 6 Sekolah Cikal Setu terlihat sangat antusias dan aktif bertanya dalam proses belajar yang terjadi.

“Anak-anak itu sangat aktif, karena pembawaan dari guru asing ini sangat interaktif.” tambahnya.

Guru sekolah Cikal lainnya, Siti Fatimah juga menceritakan bahwa salah satu guru asing menyatakan sangat senang menjalin kolaborasi dengan Cikal, karena antusiasme murid-murid Cikal sangat tinggi. “Saya sangat kagum dengan murid-murid Cikal, proses belajar ini terasa sangat menyenangkan.” ujar Sifa mengutip pesan tertulis LaShari Wright asal Kuwait.

Online Learning, Sekolah Tanpa Batas

Salah satu program unik yang dilakukan oleh Cikal adalah kolaborasi global. Cikal mengundang pengajar tamu asing dari tiga negara yakni India, Pakistan dan Kuwait, untuk mengajarkan pelajaran Matematika bagi kelas 6 International Baccalaureate Program (IB Program) Sekolah Cikal Setu pada Kamis (9/4).Dok. Cikal Salah satu program unik yang dilakukan oleh Cikal adalah kolaborasi global. Cikal mengundang pengajar tamu asing dari tiga negara yakni India, Pakistan dan Kuwait, untuk mengajarkan pelajaran Matematika bagi kelas 6 International Baccalaureate Program (IB Program) Sekolah Cikal Setu pada Kamis (9/4).

Menurut Ahmad Apriyanto, proses belajar daring dengan mengundang pengajar asing ini merupakan bentuk media belajar tanpa batas.

“Melalui online learning, pada dasarnya kita bisa menjangkau siapa pun. Ini tentunya merupakan kesempatan yang terbuka luas. Belajar itu kan memang tidak hanya dari buku, atau dari guru yang ada di sekolah saja. Jadi, jika bicara tentang tujuannya, kami ingin murid dapat pengalaman baru, dan pengetahuan baru.” ujar Apriyanto.

Ia menceritakan bahwa ide kolaborasi global ini tercetus dari salah satu guru di sekolah Cikal yakni Siti Fatimah, atau yang lebih akrab disapa dengan Miss Sifa, yang telah tergabung di komunitas pengajar Matematika Middle Year Program (MYP) dan International Baccalaureate Program (IB).

“Ide mengundang guru asing ini tercetus secara tiba-tiba dari Miss Sifa di tengah proses belajar daring selama dua minggu lalu. Miss Sifa dalam hal ini memang telah tergabung dalam komunitas guru internasional IB Program, di mana guru Matematika MYP dan IB program tergabung dari berbagai negara.” tambah Apri.

Sifa pun turut menerangkan bahwa komunitas guru MYP dan IB Program yang dikenal dengan Global Collaborative Community memiliki visi yang sama dengan Cikal.

We called it Global Collaborative. Di dalam IB Program, peran kita sebagai guru adalah Risk Takers dan Caring. Jadi, tidak hanya sebatas di kelas masing-masing saja. Visi dari komunitas Kolaborasi Global ini pun sama halnya dengan yang Cikal percaya yakni memberikan kontribusi.” jelas Sifa.

Di akhir, Apriyanto menyampaikan bahwa kolaborasi global ini akan kembali dilanjutkan, mengingat murid-murid sangat antusias terhadap proses belajar dengan guru asing.

“Bagi saya, ide ini harus dilanjutkan, saya merasa hal ini sangat baik dan belajar dengan senang. Mereka pun mau lagi untuk belajar bareng guru asing. Kalo waktunya cocok, pasti kita akan undang lagi.” tutup Apriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com