Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips untuk Guru Dampingi Siswa Belajar Bermakna dari Rumah

Kompas.com - 11/04/2020, 10:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Saat wabah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, semua kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan massa ditiadakan, termasuk kegiatan belajar di sekolah.

Sebagai fasilitator belajar dari rumah, guru punya peran penting untuk ini. Guru wajib memberi pengalaman belajar yang bermakna buat siswa.

Kompas.com dan Tanoto Foundation membuat tips dan panduan guru bagi guru mendampingi siswa belajar dari rumah dengan bermakna melalui penerapan pembelajaran aktif.

Tips belajar seperti ini pernah diperkenalkan oleh Tanoto Foundation dengan unsur "Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi" atau yang dikenal dengan "MIKiR".

Silakan ikuti tips berikut:

1. Mengalami

Ajak anak melakukan kegiatan atau mengamati sesuatu. Enggak rumit kok! Cukup gunakan alat dan bahan yang tersedia di rumah.

Baca juga: 9 Tips Dampingi Anak Belajar di Rumah dari Akademisi IPB University

Ajak siswa eskplorasi lingkungan sekitar rumah seperti mengamati perubahan pada tanaman dalam jangka waktu tertentu. Guru juga bisa ajak siswa mengamati tayangan video di youtube atau televisi, lalu dibahas bersama

Untuk praktik, guru boleh lho menugaskan siswa percobaan membuat hand sanitizer dari bahan-bahan alami yang tersedia di rumah. Bisa juga memanfaatkan laboratorium maya pada aplikasi Rumah Belajar untuk kegiatan praktik lainnya. Selain mudah, cara ini aman dilakukan.

Lalu, boleh juga meminta siswa wawancara dengan keluarga di rumah. Nah, disini guru bisa buat tema khusus. Contohnya, siswa berperan sebagai reporter televisi yang mewawancarai orang tuanya tentang Covid-19 di lingkungan rumahnya.

Cara paling ampuh untuk menstimulasi kegiatan “Mengalami” pada siswa, yaitu dengan memberi tugas lewat pertanyaan-pertanyaan yang produktif, imajinatif, dan terbuka.

Produktif: mendorong siswa melakukan pengamatan, percobaan, dan penyelidikan (eksplorasi). Contohnya mengamati pola penularan virus (IPA), lalu ditulis dalam bentuk laporan graphic organizer yang dicontohkan oleh guru.

Cara ini menguntungkan, karena guru bisa mengetahui sejauh mana level kemampuan siswa dalam proses pembelajaran meskipun kegiatannya dilakukan jarak jauh.

Imajinatif: mendorong siswa berimajinasi. Misalnya, melukis cita-citanya, membuat cerita bergambar, atau menulis perasaannya dalam puisi.

Terbuka: menstimulasi siswa berpikir alternatif dan kreatif dengan memberi pertanyaan yang memungkinkan jawabannya lebih dari satu. Contoh, tugas menghitung ukuran benda-benda berbentuk lingkaran yang ada di dalam rumah.

Yang perlu dihindari adalah memberikan tugas yang sekadar mengisi waktu seperti, mencatat, meringkas, dan menjawab soal dari buku paket. Guru juga jangan berkunjung ke rumah siswa pada situasi pandemi seperti sekarang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com