Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 15:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Skripsi dan tugas akhir menjadi salah satu isu hangat kalangan mahasiswa selama masa pembatasan sosial atau social distancing selama masa darurat wabah Covid-19.

Kemendikbud melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam di Jakarta (6/4/2020) berharap kampus memudahkan atau tidak mempersulit tugas akhir dan skripsi mahasiswa selama darurat Covid-19.

Dirjen Dikti menyampaikan untuk karya tulis akhir tidak harus berupa pengumpulan data primer di lapangan/laboratorium. Metode dan waktunya bisa beragam dan fleksibel sesuai bimbingan dari dosen pembimbing.

Soal jadwal dan bentuk ujian

Selain itu, Dirjen Dikti juga mengingatkan jadwal dan bentuk ujian mahasiswa tidak harus berbentuk konvensional dan dapat disesuaikan jadwalnya.

"Jadwal ujian silakan diatur sesuai perkembangan, bentuknya tidak harus konvensional, tetapi bisa dalam bentuk penugasan, esai, kajian pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan sebagainya," ujar Nizam.

Baca juga: 5 Ciri Khas Calon Mahasiswa yang Tembus UTBK SBMPTN

Menurutnya yang penting didasarkan pada learning outcome/capaian pembelajaran yg diharapkan.

"Jadwal praktik bisa digeser, akhir semester bisa digeser, kalender akademik bisa disesuaikan, yang tidak boleh dikompromikan adalah kualitas pembelajarannya," tegas Nizam.

Rektor Unimed Syamsul Gultom Universitas Negeri Medan (Unimed) menjelaskan beberapa kebijakan yang telah diterapkan untuk memudahkan pembelajaran dari rumah.

Rektor memberikan imbauan kepada seluruh Dekan untuk membuat alternatif dalam pelaksanaan ujian.

Salah satunya adalah pelaksanaan ujian mempertahankan skripsi tetap dilaksanakan secara daring apabila mahasiswa tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Unimed, begitu juga dengan pelaksanaan seminar Proposal.

Terkait persyaratan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ujian mempertahankan Skripsi dan pelaksanaan seminar Proposal penelitian mahasiswa di Unimed, seperti surat keterangan bebas pustaka, dan sebagainya, dapat dilengkapi dikemudian hari jika keadaan sudah memungkinan, imbuh Syamsul Gultom.

“Terdapat ratusan mahasiswa yang mengikuti ujian proposal secara online, ujian meja hijau skripsi online dan ujian tesis online, serta layanan akademik lainnya dari semua program studi di lingkungan Unimed,” terang Rektor Unimed.

Kerja sama provider

Sebagai upaya mendukung proses kuliah daring dan layanan akademik, Unimed melakukan kerja sama dengan provider Telkomsel dan Indosat.

Setiap mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan lainnya menerima kouta internet gratis 30 GB. Selain itu juga memberikan bantuan kepada mahasiswa sebesar Rp. 50.000/orang untuk membeli paket/pulsa internet, dengan jumlah mahasiswa sekitar 23.788 orang.

Institut Pertanian Bogor (IPB) juga menerapkan kebijakan khusus untuk membantu mahasiswa dalam menunjang pembelajaran secara daring melalui peningkatan kualitas infrastruktur penyelenggaraan kuliah daring di setiap unit kerja serta bantuan kuota internet juga diberikan kepada seluruh mahasiswa.

Baca juga: Terkait UTBK 2020, Berikut Pesan Ketua LTMPT bagi Calon Mahasiswa

 

Bantuan tersebut diberikan kepada sekitar 25 ribu mahasiswa yang masih aktif dan mengambil perkuliahan secara daring, senilai 150 ribu rupiah per bulan selama tiga bulan.

Sedangkan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir dan memerlukan konsultasi dengan dosen, sidang komisi, kolokium, seminar hasil penelitian, ujian skripsi, tesis dan disertasi hingga promosi program doktor, dilaksanakan secara daring, dan telah tersedia Panduan Operasional Baku (POB) untuk penyelenggarannya.

Mahasiswa yang belum menyelesaikan tugas akhir (laporan Praktek Kerja Lapang, skripsi, tesis dan disertasi) diberi perpanjangan waktu penyelesaian sesuai perkembangan pekerjaannya.

"IPB University secara umum menyambut baik dan sependapat dengan Surat Edaran Dirjen Dikti tentang Masa Belajar Penyelenggaraan Program Pendidikan yang diterbitkan tanggal 31 Maret 2020, dan siap mendukung proses perkuliahan secara daring," jelas Rektor IPB University Arif Satria.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com