Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2020, 17:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - "Sains itu gak seru…",  "Sains itu susah…".  Itulah yang sering kita dengar ketika membicarakan sains.

Mengenalkan sains tidak harus selalu dengan rumus dan metode yang serius dan membosankan.

Menggunakan metode belajar yang menyenangkan seperti bermain eksperimen justru menjadi cara yang paling efektif.

Buku "Sains Seru 1" dan "Sains Seru 2" ini berbeda dari buku belajar sains biasa karena menggunakan metode hands-on-activity yang dapat dilakukan anak dan pendamping dewasa.

Alat dan bahan yang digunakan pun sederhana dan ada di sekitar sehingga anak akan lebih terpacu melakukan eksperimen.

Ilmuwan Muda Indonesia

Penulis buku ini, Kartika Oktorina dan timnya, Ilmuwan Muda Indonesia, telah berkeliling Indonesia membawa metode hands-on-activity dalam berbagai program pengajaran sains mereka sejak 2014.

Baca juga: “Cookie Run Sweet Escape Adventure!”, Petualangan Sains bersama Para Cookie Hebat!

 

Hingga sekarang, hampir lima ratus ribu siswa/siswi dan 20 kota yang menggunakan program belajar sains Ilmuwan Muda Indonesia.

Program-programnya, antara lain: belajar tata surya dengan menggunakan planetarium berpindah atau belajar materi sains menggunakan laboratorium berpindah.

Dengan pengalaman dan kemampuan mengolah pembelajaran sains, Kartika dan tim Ilmuwan Muda Indonesia mengubah pembelajaran sains yang susah dan membosankan menjadi menyenangkan.

Dikemas dalam bahasa sederhana dengan ilustrasi yang menarik, buku ini dapat menjadi jembatan bagi anak untuk lebih dekat dengan sains.

Menjadi ilmuwan cilik

Penulis buku Sains Seru Kartika Oktorina dan timnya, Ilmuwan Muda Indonesia, telah berkeliling Indonesia membawa metode hands-on-activity dalam berbagai program pengajaran sains mereka sejak 2014 sebelum akhirnya wabah Corona meluas.DOK. ELEX MEDIA KOMPUTINDO Penulis buku Sains Seru Kartika Oktorina dan timnya, Ilmuwan Muda Indonesia, telah berkeliling Indonesia membawa metode hands-on-activity dalam berbagai program pengajaran sains mereka sejak 2014 sebelum akhirnya wabah Corona meluas.

Saat anak mengeksplorasi, mengobservasi, dan melakukan percobaan yang melibatkan seluruh indera mereka menggunakan objek-objek dekat dengannya, anak diberi kesempatan memimpin, mencoba, menemukan sendiri, dan nantinya akan memberi mereka ruang lebih banyak mencari tahu tentang beragam konsep di luar dirinya.

Melalui buku ini, anak diajak untuk mengambil peran sebagai ilmuwan cilik yang akan menumbuhkan konsep kepercayaan diri pada mereka untuk dapat melakukan eksperimen-eksperimen sederhana.

Baca juga: Ayo, Bersmurf Lagi! Para Smurf Telah Kembali!

 

Dalam proses observasi (melihat, meraba, membaui, merasakan, dan mendengar), anak mendapat bekal untuk dapat memprosesnya lebih lanjut: memecahkan masalah, memicu rasa ingin tahu, dan melatih mereka untuk berpikir logis.

Buku ini akan menjadi jembatan bagi anak untuk menjadi seorang pembelajar seumur hidup.

Info lengkap mengenai buku ini dapat dilihat melalui tautan beriku:
Elexmedia.id

Gramedia.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com