Oleh: Diannita Ayu Kurniasih
KOMPAS.com - Dilaksanakannya pembelajaran di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19, merupakan tantangan baru untuk kami para guru. Pembelajaran daring (dalam jaringan atau online) menjadi pola baru yang membuat guru harus belajar kembali.
Mengubah pola belajar dari tatap muka langsung menjadi daring memang tidak mudah. Pembelajaran daring yang paling mudah adalah pemberian tugas melalui grup WA paguyuban kelas yang pemantauannya juga dilakukan melalui grup WA tersebut.
Beberapa guru ada juga yang menggunakan aplikasi rumah belajar, Google Classroom, Webex, Zoom Cloud Meeting, dan masih banyak lainnya.
Setidaknya ada 4 hal menjadi catatan penting terkait pembelajaran di rumah yang telah berjalan lebih dari 2 minggu ini:
Baca juga: Tetap Perhatikan Pendidikan Keagamaan Siswa Saat Belajar di Rumah
Mengingat minimnya pengalaman guru dalam menyediakan pembelajaran online, ada beberapa kendala yang dihadapi.
Kebanyakan model belajar jarak jauh yang diberikan adalah berupa pemberian tugas, sehingga, tidak sedikit wali murid yang mengeluh karena beban belajar yang banyak dari para guru.
Selain itu, tidak semua siswa mempunyai alat komunikasi, sehingga pembelajaran daring tidak bisa diakses.
Pemantauan proses pembelajaran daring juga lebih sulit karena biasanya siswa hanya mengirimkan hasil akhir sebagai produk penugasan. Proses mencapai keberhasilan proyek tidak ada dalam rancangan pembelajaran yang disediakan guru.
Hal penting yang perlu diperhatikan guru dalam pemberian tugas hendaknya tidak terlalu membebani siswa atau orangtua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.