1. Pesan cegah penyebaran Covid-19
Setiap memberikan tugas kepada siswa, pesan utama yang diberikan adalah menjaga kebersihan diri, cuci tangan dengan sabun, dan hindari keluar rumah jika tidak ada keperluan penting. Beberapa tugas mata pelajaran juga terintegrasi untuk mendorong siswa lebih sadar dan memahami pencegahan penularan covid-19.
Baca juga: Pengalaman Siswi Korea di Indonesia soal Belajar di Rumah, Ini Cerita Jaeyi Kim
Mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia misalnya, siswa ditugaskan membaca referensi tentang virus Covid-19 dan penanggulangannya. Lalu siswa ditugaskan membuat teks persuasif mencegah penularan virus Covid-19. Ada juga tugas menulis surat pribadi untuk memotivasi sahabat menghadapi wabah ini.
Pada mapel Pendidikan Jasmani dan Olahraga, siswa ditugaskan berolahraga ringan di rumah selama 30 menit setiap hari untuk menjaga kebugaran tubuh.
Para guru juga merancang pembelajaran proyek yang mengintegrasikan beberapa mapel dengan tema Stop the Spread of the Covid 19 Pandemic.
Guru mapel yang terkait seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Matematika membuat materi dan penugasan proyek bersama. Siswa mengerjakan tugas proyek yang tagihannya relevan untuk pencapaian kompetensi dasar setiap mapel.
Misalnya membuat poster mencegah penyebaran Covid-19 yang di dalamnya memuat kemampuan siswa mencari informasi (IPS), mengolah data dan menyajikan data dalam bentuk grafis (matematika dan IPA), serta menggunakan kalimat yang efektif (Bahasa Indonesia). Penugasan proyek seperti ini dikerjakan dalam waktu satu minggu.
2. Pembelajaran aktif daring
Sebagian guru juga memanfaatkan google classroom untuk menerapkan pembelajaran daring yang mendorong siswa belajar aktif.
Pembelajaran interaktif daring tersebut juga mendorong siswa melakukan percobaan IPA, praktik percakapan bahasa Inggris dengan memanfaatkan google voice, atau pemecahan soal matematika yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
3. Penugasan berbasis portofolio
Setiap jam mata pelajaran berlangsung, guru akan mengirimkan materi dan Lembar Kerja (LK) melalui WatsApp Group (WAG) orangtua siswa. LK yang diberikan siswa memuat pertanyaan produktif, terbuka, atau imajinatif. Tujuannya agar siswa tetap aktif, kreatif, dan produktif dalam belajar di rumah.
Para guru mata pelajaran akan memantau diskusi di WAG kelas, terutama bila ada pertanyaan dari siswa atau orangtua. Tugas yang sudah dikerjakan siswa, difoto dan dikirimkan kembali melalui WAG orangtua sehingga hasilnya bisa diketahui bersama.
Cara ini membuat komunikasi antara siswa, orangtua, dan guru dalam belajar di rumah lebih konstruktif.
Hasil tugas tertulis juga dikumpulkan siswa menjadi portofolio. Siswa menyimpan hasil karya dari tugas yang dikerjakan dalam file portofolio.
Setiap hasil karya diberi identitas lengkap mulai dari hari, tanggal, mata pelajaran, dan jam pelaksanaannya. Pada saat kembali masuk ke sekolah, mereka akan membawa portofolio tersebut sebagai sumber belajar bersama.
Penulis: Supardi, Kepala SMPN 2 Kendal, Jawa Tengah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.