Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Singapura Tangani Virus Corona, Ini Rekomendasi Ilmuwan Diaspora Indonesia

Kompas.com - 17/03/2020, 13:53 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

10. Pemerintah Singapura memberikan gaji tambahan satu bulan kepada semua pekerja kesehatan berhubungan dengan virus corona, dan pemilik bisnis yang terkena langsung dampak seperti supir taksi dan pemilik kantin.

Baca juga: Belajar dari Langkah Taiwan Redam Kegalauan Masalah Covid-19

Akses kesehatan

1. Bebas biaya bagi semua penduduk Singapura yang ke dokter berkaitan gejala virus corona.

2. Bebas biaya kesehatan bagi penduduk Singapura yang positif virus corona.

3. Distribusi masker gratis untuk setiap rumah tangga. Masing-masing keluarga mendapatkan 4 masker.

4. Diberikan 5 hari libur kerja atau kuliah bagi yang menunjukan tanda-tanda sakit corona tapi belum positif dan diwajibkan periksa ke dokter.

5. Pemerintah Singapura memberikan dana riset baru dalam jumlah sangat besar untuk riset di bidang berhubungan dengan virus corona.

Pejabat publik

Perdana Menteri, Presiden, dan pejabat tinggi Singapura menyumbangkan satu bulan gaji mereka sebagai solidaritas terhadap dampak ekonomi yang dihadapi.

Kegiatan pendidikan

1. Semua gerbang/pintu masuk gedung-gedung umum seperti sekolah dan kampus di sediakan tempat untuk mengukur suhu tubuh. Hanya mereka yang bersuhu tubuh di bawah 37.5 °C yang dibolehkan masuk.

2. Untuk universitas, kuliah lebih dari 50 orang, rapat-rapat besar, semua harus dilakukan lewat e-learning.

3. Mengambil foto saat mengajar: jarak antar mahasiswa +/- 2m, kemudian di-upload ke website yang sudah disediakan. Semua wajah mahasiswa harus kelihatan dengan jelas supaya kalau ada yang sakit atau penularan, bisa dilacak dengan lebih mudah.

4. Semua gedung di kampus otomatis dikunci, hanya mereka yang sudah diberi izin untuk boleh keluar dan masuk dengan menunjukan kartu identitas.

5. Untuk Universitas dan lembaga International penelitian, pengukuran dan pelaporan suhu tubuh juga termasuk mahasiswa, dosen dan peneliti, dan tamu.

Kegiatan keagamaan

Baca juga: Virus Corona, Ini 10 Strategi Iran Perangi Covid-19

1. Sanitizers tersedia di hampir semua tempat, termasuk tempat-tempat ibadah.

2. Pendengar ceramah keagamaan yang biasanya di Gereja dan tempat ibadah lainnya, diberi pilihan menjadi ceramah online.

3. Semua masjid di Singapura tutup (total) selama 13–17 Maret 2020. Tidak ada sholat Fardhu berjamaah dan tidak ada Sholat Jum’at di seluruh Masjid di masa ini.

4. Ditiadakannya semua kegiatan ceramah agama di mesjid 13–27 Maret 2020.

5. Siapapun yang tidak mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah (seperti yang di atas dan aturan lainnya) langsung dikenai hukuman. Contoh: untuk pekerja asing, hukumannya bisa di cabut ijin kerja dan ijin menetap di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com