Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dosen Unair di Italia, Negara Ke-2 Terbanyak Kasus Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 17:22 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Sumber UNAIR News

KOMPAS.com - Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Jumat (13/3/2020) pukul 20.00, jumlah kasus corona terkonfirmasi di dunia berjumlah 125.048 kasus dengan kematian 4.613 kasus.

Sejumlah negara pun telah melakukan "lockdown" atau penguncian nasional sebagai langkah untuk menghentikan laju penyebaran virus corona. Salah satu negara yang telah mengumumkan "lockdown" ialah Italia.

Pada Senin (9/3/2020) malam, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan “lockdown” atau penguncian secara nasional untuk membatasi penyebaran virus. Publik hanya diperbolehkan pergi ketika ada situasi kerja yang mendesak serta alasan kesehatan. Penangguhan juga berlaku untuk acara olahraga, pemakaman dan pernikahan.

Melansir Unair News, Sabtu (14/3/2020), dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang kini sedang menempuh studi lanjut di Italia Joeni Arianto Kurniawan, menceritakan bagaimana Italia menghadapi Covid-19.

Baca juga: Sekolah DKI Jakarta Diliburkan 2 Minggu, Siswa Belajar Jarak Jauh

Joeni yang saat ini sedang menempuh studi di Faculty of Law, University of Pisa tinggal bersama istri dan satu orang anak yang sedang duduk di kelas 5 sekolah dasar di Italia.

Dari penuturannya, sejak 10 Maret lalu pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan “lockdown” nasional, sehingga saat ini Joeni menjalani perkuliahan secara online. Sejak 5 Maret, seluruh sekolah dan kampus diliburkan, termasuk kegiatan keagamaan.

"Jujur, saya dan keluarga sampai detik ini tidak memiliki masker satu pun, karena mencari masker dan handsanitizer memang sangat sulit," ujar dosen yang mengambil konsentrasi studi tentang Law, Religion, and Culture.

Adapun untuk handsanitizer, Joeni melanjutkan, ia dan keluarga masih memiliki persediaan dari sebelum terjadinya wabah Corona. Sebagai cadangan, ia terpaksa meracik handsanitizer sendiri, sembari menunggu suplai masker dan handsanitizer yang dijanjikan akan didatangkan dari Indonesia via KBRI di Roma.

Baca juga: Orangtua, Ini Panduan Gizi Anak Sekolah untuk Cegah Virus Corona

Italia bagai kota mati

Joeni yang juga membagikan ceritanya melalui blog pribadinya itu berpendapat bahwa jumlah kasus corona yang memuncak di Italia disebabkan karena masyarakat Italia sebelumnya menyepelekan masalah ini. Terlebih, masyarakat Italia memiliki karakter hangat dan senang bersosialisasi.

Dari penuturannya, kini Pemerintah Italia menetapkan seluruh wilayah sebagai zona merah. Penerbangan dari dan ke Italia pun ditutup sementara untuk meminimalisir masyarakat berinteraksi dengan orang-orang baru.

"Akibatnya bisa dibayangkan, karena semua orang didorong untuk tinggal di rumah masing-masing, maka semua kota di Italia bagaikan kota mati. Jalanan di mana-mana menjadi sepi," tuturnya.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tinggal di rumah dan tidak diperbolehkan meninggalkan kota. Orang dalam jumlah terbatas hanya diperbolehkan pergi ke tempat-tempat tertentu untuk kepentingan yang mendesak, seperti supermarket dan apotek.

Kebijakan Pemerintah Italia ini rencananya akan berlangsung hingga 3 April 2020. Namun, jika kondisi tidak semakin membaik, akan ada kemungkinan batas waktu "lockdown" diperpanjang.

Joeni menilai, KBRI Roma cukup peduli dengan keadaan warga negara Indonesia (WNI) yang ada di sana. Pada Selasa (10/3/2020) lalu, diadakan video conference antara KBRI Roma dengan beberapa WNI di Italia. Joeni termasuk dari WNI yang mengikuti jalannya video conference itu.

Baca juga: Ujian Nasional di Tengah Corona, ini Prosedur UN Ulangan bila Sakit

"Dalam pandangan saya pribadi, hal ini adalah hal yang sangat baik karena selain membuka pintu komunikasi secara aktif dan efektif, juga memberikan pesan dan kesan bahwa Pemerintah RI tidak sekali-kali mengabaikan warganya di luar negeri," ungkapnya.

Sejauh ini, menurutnya, belum ada laporan WNI yang positif Corona di Italia. Sementara itu, untuk rencana pulang ke Tanah Air bagi seluruh WNI di Italia, setidaknya baru bisa dilakukan hingga jadwal "lockdown" berakhir.

"Mohon doa dari kawan-kawan sekalian agar kami para WNI di Italia tetap diberikan kesehatan dan keselamatan. Sebagaimana kami di Italia juga mendoakan semoga Indonesia tidak menghadapi apa yang tengah dihadapi oleh Italia saat ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UNAIR News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com