- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- PPKN
- IPA
- IPS
"Ini yang sangat mendasar perbedaan untuk mereka yang ada di pendidikan kesetaraan," imbuh Bambang.
5. UN bagi siswa difable
Bagi siswa berkebutuhan khusus atau difable, terang Bambang, tidak wajib mengikuti UN 2020.
Namun, karena mayoritas siswa berkebutuhan khusus masih mengikuti ujian nasional, terutama untuk tuna rungu, tuna netra dan tuna daksa, maka ada sejumlah persiapan yang telah dilakukan pemerintah.
Pertama adalah jumlah mata pelajaran. Hanya ada 3 mata pelajaran yang akan diujikan untuk siswa berkebutuhan khusus, yaitu:
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
Kedua ialah pilihan moda ujian. Moda UN 2020 untuk berkebutuhan khusus ada dua pilihan, yakni:
- Ujian Tulis Berbasis Komputer (UNBK). Bagi siswa tuna netra, disediakan aplikasi untuk pembaca layar atau screen reader. Sementara untuk tuna rungu, soal listening comprehension dalam mata pelajaran Bahasa Inggris diganti dengan soal tertulis.
- Ujian Tulis Berbasis Kertas Pensil (UNKP). Bagi siswa tuna netra difasilitasi dengan soal braille.
Selain sejumlah perubahan, dalam kesempatan yang sama Kemendikbud juga memaparkan desain atau bentuk tes UN 2020.
Baca juga: Jumlah Soal dan Alokasi Waktu UN 2020 untuk SMA Peminatan Bahasa dan Budaya
Ada 3 poin desain tes Ujian Nasional 2020, yakni:
- Tidak ada perubahan distribusi tingkat kesukaran soal.
- Komposisi soal berdasarkan level kognitif: 10-15% untuk penalaran, 50-60% untuk aplikasi, dan 25-30% untuk pengetahuan-pemahaman.
- Soal isian singkat berupa bilangan hanya untuk mata pelajaran matematika jenjang SMA/MA dan SMK. Proporsi soal isian singkat tersebut adalah 4 dari 40 soal (10%).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.