Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Aldila Kuliah di Irlandia: Belajar di Kelas Lebih Sebentar

Mahasiswa Antropologi Universitas Airlangga (UNAIR) ini berkesempatan melakukan studi di Irlandia lewat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun 2022.

Bagi mahasiswa yang kerap dipanggil Aldila ini, bisa mendapatkan kesempatan kuliah di Irlandia merupakan pengalaman yang menarik terutama dalam hal sistem akademik Irlandia yang berbeda dengan Indonesia.

Selama masa perkuliahannya di Irlandia, Aldila mengambil mata kuliah Discovering Ireland Landscape, Discovering Ireland Geology, Introduction to Film and Media, Dublin: it’s Museum and collections, dan Gamelan Ensemble.

Perbedaan sistem akademik dari Indonesia

Menurut Aldila, perbedaan yang cukup dirasakan dalam sistem akademik di University College Dublin dengan yang di Indonesia adalah pada penggunaan waktu di kelas.

Ia menjelaskan bahwa selama berkuliah di UCD, satu sesi kelas hanya memakan waktu 50 menit. Hal ini berbanding terbalik dengan jam kuliah di Indonesia yang bisa mencapai 2 jam per 2 atau 3 SKS.

“Biasanya kalo kita kan 3 SKS atau 2 SKS itu bisa 2 jam lebih kan ya. Nah, di sana per setiap kelas cuma 50 menit. Jadi, kelas kerasa cepet banget beda sama di sini yang biasanya ada pembukaan sedikit terus baru mulai kelas,” tutur Aldila dalam keterangan tertulis Unair.

Aldila juga menambahkan adanya perbedaan jumlah mahasiswa dalam satu ruang kelas. Pada sesi kelas tutorial misalnya yang hanya berisikan belasan mahasiswa saja.

“Kalo aku sendiri sekitar 16 orang di satu kelas. Kelas tutorialnya buat diskusi, menyampaikan pendapat, dan banyak lagi pokoknya,” tambah Aldila.

Dapat 2 tantangan dari IISMA

Tidak hanya merasakan perbedaan sistem akademik, Aldila juga harus menjalani sejumlah tantangan yang diberikan oleh IISMA kepada seluruh awardees IISMA.

Dalam tantangan pertama yang memiliki tema Heroes Challenge, Aldila bersama dengan awardees IISMA di UCD lainnya harus membuat sebuah acara untuk memperkenalkan wajah Indonesia.

Acara dengan dengan Judul “Malam Nusantara” tersebut menghadirkan berbagai makanan dan permainan tradisional Indonesia.

Tidak hanya itu, booth tebak-tebak nama pahlawan Indonesia beserta kontribusinya hingga pameran booth barang-barang endemik seperti wayang kulit, wayang golek, keris, dan buku cerita lokal dari Indonesia juga dihadirkan dalam acara ini.

“Asli waktu acara ini mulai yang dateng bukan cuman dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di UCD, tapi juga mahasiswa lokal. Seneng banget, padahal target aku dan teman-temanku cuma 80 peserta, tapi yang antusias untuk datang sampai 100 peserta,” ujar Aldila.

Untuk tantangan IISMA yang kedua, Aldila dan awardees IISMA di UCD lainnya melakukan acara bersih-bersih pantai.

Acara ini bekerja sama dengan Flossie and The Beach Cleaners Community dan dilakukan di Pantai Killiney, Dublin. Acara bersih pantai ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait bagaimana kondisi pantai di Dublin.

“Ketika aku dan teman-teman menjadi volunteer untuk bersih pantai, kami menggunakan baju batik sebagai identitas dan memperkenalkan ke mereka terkait batik Indonesia,” ungkapnya.

Aldila berharap, para mahasiswa yang akan mengikuti IISMA selanjutnya untuk tidak terlalu memikirkan berat akademiknya.

“Kita belajar, jika jatuh dan tidak sesuai harapan tidak apa-apa. Ingat kita masih di tahap belajar. Ambil positifnya dan siap-siap akan kebahagiaan yang akan datang,” pesannya.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/03/26/125000171/cerita-aldila-kuliah-di-irlandia--belajar-di-kelas-lebih-sebentar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke