Ini 6 Prospek Kerja Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KOMPAS.com - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah program studi (prodi) yang terdapat di berbagai universitas.

Ketika masuk jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari banyak hal mulai dari metode pembelajaran untuk diterapkan di sekolah, sastra, bahasa, dan budaya Indonesia secara komprehensif.

Lulusan ini dituntut untuk mampu menganalisis bahasa dan sastra Indonesia dengan baik.

Sayangnya, jurusan pendidikan bahasa dan sastra masih sering dianggap sebelah mata, padahal jurusan ini memiliki prospek kerja yang cerah.

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UM Surabaya Pheni Cahya Kartika menyebutkan, masih banyak orang yang beranggapan jurusan ini merupakan jurusan biasa yang hanya berpeluang menjadi guru.

Padahal, ada sederet pekerjaan menjanjikan untuk lulusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang bisa digeluti.

Pertama adalah menjadi pengajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA). Peluang kerja ini akan mengantarkan lulusan go international dan mengajar di berbagai negara.

Tak hanya itu, seseorang yang bekerja sebagai BIPA juga akan mempromosikan program pengajaran pembelajaran bahasa Indonesia di negara tujuan sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia.

Tentunya para pengajar akan mendapatkan gaji yang cukup fantastis.

Kedua adalah jurnalis, Pheni menyebut lulusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia berpotensi menjadi jurnalis.

Profesi ini akan menuntut seseorang untuk bisa menulis, menganalisis, dan melaporkan sebuah peristiwa.

"Lulusan bahasa dan sastra memiliki kemampuan linguistik yang akan sangat membantu dalam menjalankan tugas-tugas sebagai seorang jurnalis," kata dia dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).

Ketiga, menjadi penulis konten. Tak hanya menjadi penulis novel atau cerpen, lulusan ini bisa menjadi penulis konten untuk situs web di sebuah perusahaan. Profesi ini biasanya disebut sebagai content writer.

Dalam hal ini, seseorang akan bertugas menulis konten informatif untuk membangun branding dan meningkatkan awareness terhadap suatu produk, jasa, atau perusahaan.

"Di era digital marketing seperti sekarang ini, penulis konten pasti dibutuhkan oleh perusahaan, tentunya lowongan untuk profesi ini akan selalu ada dan selalu dicari," imbuhnya lagi.

Keempat, menjadi penyunting atau editor. Berbekal ilmu kaidah penulisan selama di bangku kuliah, terbuka potensi bagi lulusan ini menjadi editor naskah.

Profesi ini bertugas menyunting naskah hingga siap dipublikasikan, baik di media cetak maupun media daring.

"Yang perlu menjadi catatan seorang editor perlu memahami betul detail kaidah penulisan agar tidak terjadi kesalahan secara fatal," ujarnya.

Kelima, menjadi seorang [ewara/MC. Meski skill ini membutuhkan latihan, tidak semua orang yang berprofesi ini memahami kaidah bahasa yang baik dan benar saat diujarkan di depan khalayak umum.

Menjadi MC di berbagai event resmi juga banyak dicari oleh banyak orang.

Keenam, menjadi sutradara. Sebagai lulusan yang pernah berkecimpung dengan sastra Indonesia, lulusan ini memiliki peluang kerja menjadi sutradara. Untuk mengawalinya, seseorang bisa bergabung dalam sebuah proyek produksi.

"Mahasiswa yang berkecimpung dengan sastra sudah terbiasa dengan pementasan drama, pengalaman tersebut akan menjadi bekal dan kemampuan ini akan sangat dibutuhkan," tutur dia.