Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Ahmad, Lulusan S1 Unesa Diterima Kuliah S2 di 4 Kampus Dunia

KOMPAS.com - Namanya adalah Ahmad Abdullah Zawawi. Dia adalah lulusan S1 Manajemen Pendidikan FIP Unesa yang diterima S2 di empat kampus ternama dunia.

Dia diterima di empas kampus lewat jalur beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Pria yang akrab disapa Ahmad ini terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Kondisi ini tak membuatnya minder apalagi putus asa.

Justru, hal itu menjadi cambuk semangatnya untuk terus belajar dan giat mengembangkan diri dalam dan luar kampus.

"Ayah sudah meninggal dunia sejak saya masih di sekolah dasar. Sejak itu Ibu yang menjadi tulang punggung keluarga yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual es," ucap dia dalam keterangannya dikutip dari laman Unesa, Rabu (4/1/2023).

Setelah lulus dari SMK Negeri 1 Surabaya, Ahmad bermaksud langsung mencari kerja mengingat kondisi ekonomi orangtuanya.

Ibunya pun tidak memperbolehkan dia untuk kuliah karena kendala biaya.

Di tengah himpitan pilihan dan tuntutan itu, dalam hati kecil Ahmad tertanam keinginan untuk kuliah.

Sampai akhirnya, dia meyakinkan orangtuanya dan mendapat restu untuk kuliah di Unesa jalur beasiswa Bidikmisi.

Ternyata, kenyataan tak semanis harapan, Ahmad gagal masuk jalur Bidikmisi karena kesalahan pendaftaran.

Dia pun nekat mendaftar di jalur SNMPTN dengan biaya mandiri dan diterima di prodi S1 Manajemen Pendidikan Unesa.

Dia merasa tidak ada pilihan selain kuliah di Unesa apapun caranya. Masalah biaya pasti ada jalannya.

Ahmad mencari cara agar bisa membayar kuliah setiap semester. Dia pun bekerja part time di salah satu department store Surabaya.

"Ibu tahunya saya dapat beasiswa, padahal bayar sendiri. Saya sengaja gak ngomong agar tidak menjadi beban dan merepotkan Ibu," tutur pria yang hobi menulis ini.

Kendati kuliah sambil kerja, Ahmad tetap menorehkan prestasi gemilang, baik akademik maupun non-akademik.

Dia sempat dua kali berturut-turut menjadi mahasiswa berprestasi atau mawapres FIP dan dua kali menjadi finalis mawapres tingkat universitas.

Selain itu, dia juga mengikuti lomba debat 15 kali berturut-turut.

Bahkan program-program besutannya pernah dua kali lolos pendanaan kementerian.

Dia juga aktif mengembangkan diri di organisasi dan pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan ketua BEM Fakultas.

Lulus dari Unesa langsung daftar S2 via LPDP

Prestasi demi prestasi tersebut merupakan langkah kecilnya untuk mewujudkan cita-cita besarnya selama ini, yaitu bisa studi S2 di luar negeri.

Karena itulah, setelah lulus di Unesa, pria yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) Inclupedia ini langsung mempersiapkan diri untuk apply beasiswa LPDP.

Guna memenuhi syarat beasiswa tersebut, dia pun berhijrah ke Pare, Kediri untuk mendalami bahasa Inggris selama enam bulan.

Ahmad tidak mau gagal untuk yang kedua kalinya, seperti waktu mendaftar S1 dulu.

Karena itu, semuanya benar-benar dipersiapkan dengan matang.

Setelah melewati perjuangan panjang tersebut, Ahmad akhirnya dinyatakan lolos beasiswa LPDP.

Tak tanggung-tanggung dia diterima di empat kampus besar sekaligus, yaitu University of Melbourne Australia, Monash University Australia, The University of Sydney Australia dan Glasgow University, UK.

Karena berbagai pertimbangan termasuk durasi kuliah, ranking kampus dan mata kuliah yang relate dengan karier ke depan, Ahmad akhirnya memilih kuliah di The University of Sydney dan akan berangkat ke Negeri Kanguru pada 11 Februari 2023 mendatang.

Dia menargetkan bisa merampungkan studi magisternya di sana 1 tahun, setelah itu berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor.

"Prinsip saya, bercita-cita atau bermimpi itu gratis dan proses meraihnya pasti punya nilai. Hasil dari kerja keras akan berbuah manis pada akhirnya. Semua butuh perjuangan, kesabaran dan ketekunan. Itu saya lakukan. Poinnya, niat, yakin, tekad, usaha dan doa," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/04/161011571/kisah-ahmad-lulusan-s1-unesa-diterima-kuliah-s2-di-4-kampus-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke