Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Badan Bahasa Klaim Capaian Signifikan lewat 3 Program Utama Tahun 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), mengeklaim sejumlah capaian signifikan yang diperoleh melalui tiga program utama dalam tahun 2022.

Realisasi kinerja itu ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yang disusun dalam bentuk capaian, inovasi, dan strategi pencapaian target kinerja secara obyektif.

Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz mengatakan, kunci dari capaian tersebut adalah semakin fokus pada tiga program yang dilakukan dan diharapkan bisa berdampak signifikan kepada masyarakat.

“Kami betul-betul fokus pada pekerjaan yang dipercayai akan memberikan pengaruh besar terhadap kinerja di Badan Bahasa. Dalam 2,5 tahun terakhir, kami fokus pada tiga program utama,” ujar E. Aminudin Aziz dalam Taklimat Media bertema “Kata Tahun Ini dan Capaian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2022”, Jumat (23/12/2022) di Jakarta.

Adapun program utama atau prioritas yang dimaksud yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

“Ketiga program ini dengan capaiannya masing-masing telah memberikan warna tersendiri pada kinerja Badan Bahasa,” ucapnya.

Literasi Kebahasaan dan Kesastraan

Dalam keterangannya, Badan Bahasa menginformasikan telah mencetak dan mendistribusikan 15.066.794 eksemplar (560 judul) buku bacaan ke 5.963 PAUD dan 14.595 SD ke 81 kabupaten di daerah 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi merah.

Selain penyediaan buku bacaan literasi, Badan Bahasa juga melakukan pembinaan terhadap 797 komunitas literasi (100 di DKI Jakarta dan 697 di provinsi lainnya) dan 14.005 generasi muda (750 di DKI Jakarta dan 13.255 di provinsi lainnya).

Kemudian, Badan Bahasa juga telah menerjemahkan 2.566 buku cerita anak berbasis science, technology, engineering, arts, dan mathematics sebagai penunjang Gerakan Literasi Nasional. Buku-buku tersebut dapat diakses di laman Storyweaver, Let’s Read Asia, dan Penjaring.

“Ada capaian yang sangat besar terkait dengan penyediaan bahan-bahan bacaan literasi,” kata Aminudin.

Berikutnya, berkaitan dengan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), jumlah peserta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Sejak Januari hingga November 2022, jumlah peserta uji tercatat 214.358 orang yang tersebar di 2.252 instansi.

“Ada juga terkait dengan UKBI yang mencapai titik sangat tinggi bila dibandingkan dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya,” klaimnya.

Dalam hal pelayanan ahli bahasa dan pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara, Badan Bahasa telah melakukan 650 layanan dengan 138 pelayanan ahli bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, 512 melalui balai/kantor bahasa, serta 1.536 lembaga binaan dalam pengutamaan bahasa negara.

“Kemudian juga, keberadaan Badan Bahasa semakin diakui dan diperlukan oleh masyarakat, terbukti dengan adanya permintaan penambahan layanan untuk ahli-ahli bahasa,” imbuh Aminudin.

Melalui KKLP Perkamusan dan Peristilahan, Badan Bahasa pun telah menyusun dan memutakhirkan sejumlah produk perkamusan dan peristilahan, yaitu penambahan 2.306 entri pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan inventarisasi kosakata sejumlah 13.186 entri.

Selain itu, ada pula penambahan dan pemutakhiran pada kamus bidang ilmu (kamus prinsip dasar teknologi hijau 934 entri, kamus ilmu pertahanan subbidang strategi pertahanan udara 813 entri, kamus ilmu pertahanan subbidang damai dan resolusi konflik 850 entri, dan kamus budaya Betawi 700 entri).

Kemudian, penambahan dan pemutakhiran juga dilakukan pada kamus etimologi (kamus etimologi bahasa Belanda 1.000 entri, kamus etimologi bahasa Latin 300 entri, dan kamus etimologi bahasa Arab 300 entri.

Selanjutnya, pemutakhiran dilakukan terhadap Tata Bahasa Kontemporer sejumlah 1 dokumen; Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Edisi V sejumlah 1 dokumen; dan Sidang Komisi Istilah (4 komisi) yang telah mendiskusikan dan menghasilkan 3.200 entri.

Pelindungan Bahasa dan Sastra

Masih pada tahun 2022, Badan Bahasa menyatakan telah melaksanakan program Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang tersebar di 13 provinsi di seluruh Indonesia dengan 39 bahasa daerah sebagai obyek revitalisasi.

Dikatakan bahwa keterlibatan sejumlah pihak dalam program ini cukup besar. Perinciannya adalah 13 provinsi dan 157 kabupaten/kota, 39 bahasa daerah, 2.016 pengawas, 104.112 kepala sekolah dan guru, serta 33.764 pegiat bahasa daerah.

Tidak hanya itu, sebanyak 2.905.311 siswa SD dan SMP juga terlibat dalam pemelajaran, 6.167 siswa SD dan SMP terlibat dalam pelaksanaan FTBI, dan 15.405 pengunjung FTBI (Dinas Pendidikan, Guru Pendamping, dan Keluarga Siswa).

Selain itu, Indonesia terpilih sebagai co-organizer peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2023 di Paris, Perancis, secara tatap muka (luring) dan daring melalui kegiatan pembukaan (celebration), pertunjukan budaya Indonesia, diskusi panel, dan pameran.

Kegiatan HBII dilakukan oleh Badan Bahasa bekerja sama dengan KBRI Paris, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), serta Biro Kerja Sama dan Humas.

Indonesia sebagai negara pemilik bahasa daerah terbanyak kedua di dunia juga dipercaya sebagai panelis dalam High Level Launch International Decade Indigenous Languages di UNESCO, Paris, pada 13 Desember 2022.

Dalam acara itu, Kepala Badan Bahasa hadir dan berbagi praktik baik program revitalisasi bahasa daerah di Indonesia.

Badan Bahasa juga telah membuat 32 produk film animasi berbasis legenda Indonesia yang bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek.

Kegiatan itu pun melibatkan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (Ainaki), Asosiasi Program Studi Perguruan Tinggi, 86 dosen/guru, 203 mahasiswa, dan 290 siswa SMK. Adapun ke-32 produk film animasi itu rencananya ditayangkan oleh RCTI Plus dan Indonesiana TV.

Produk film animasi tersebut juga akan diberikan secara gratis untuk ditayangkan di bandara dan stasiun kereta api.

“Untuk program Pelindungan Bahasa dan Sastra, dalam dua tahun terakhir mencatatkan kinerja yang sangat baik, terutama dalam revitalisasi bahasa daerah yang sudah dikemas dalam Merdeka Belajar Episode Ke-17,” tutur Aminudin.

Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Berhubungan dengan program ini, Badan Bahasa telah memfasilitasi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di dalam dan luar negeri pada 2022 melalui kerja sama dengan berbagai lembaga, terutama perwakilan Republik Indonesia, perguruan tinggi, dan penyelenggara program BIPA mandiri.

Terdapat lima negara baru yang terfasilitasi program BIPA, yaitu Afrika Selatan, Belanda, Belgia, Kanada, dan Spanyol. Dengan demikian, jumlah keseluruhan yang terfasilitasi program BIPA adalah 52 negara.

Apresiasi ke-BIPA-an dilaksanakan melalui Festival Handai Indonesia dengan peserta sejumlah 206 orang warga negara asing. Selain itu, program publikasi BIPA tahun 2022 meliputi pengembangan portal BIPA Daring, pengembangan Jurnal BIPA, publikasi melalui media sosial, dan alih wahana bahan diplomasi kebahasaan.

Saat ini, Badan Bahasa telah merancang strategi internasionalisasi bahasa Indonesia melalui pendekatan Lingua Franca Plus, dengan prinsip: (a) Integrasi Semua Sektor dan Sinergi Antaraktor “Diplomasi Bahasa” (Pendidikan, Kebudayaan, Ekonomi, Politik); (b) Konsisten dan Berkelanjutan (Nonreaktif); dan (c) Strategi Lompatan Katak.

Di samping itu, capaian program BIPA yang lainnya dari Badan Bahasa adalah penyusunan draf Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Pengajar BIPA dan draf Peta Jalan Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Program penerjemahan saat ini menjadi bagian dari upaya penginternasionalan bahasa Indonesia. Untuk mendukung upaya tersebut, Badan Bahasa melaksanakan program penerjemahan buku dari bahasa asing ke bahasa Indonesia dan sebaliknya, yang tahun ini berjumlah 1.251 buku terjemahan.

“Ada rekor lain dalam program diplomasi kebahasaan kita. Setelah program ini ditetapkan dan dimulai secara resmi pada tahun 2015, pekerjaan yang kita lakukan dalam dua tahun terakhir, khususnya tahun ini, juga mendapatkan apresiasi cukup baik dari masyrakat yang berminat mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa asing,“ terang Aminudin.

Mengenai capaian lainnya pada tahun ini, Badan Bahasa juga menginformasikan realisasi penguatan diplomasi kebahasaan yang terwujud dalam penyusunan buku antologi terjemahan cerita anak untuk jenjang pembaca madya yang terdiri atas 10 cerita anak dari 10 provinsi di Indonesia.

Ke-10 cerita ini diterjemahkan ke dalam 10 bahasa daerah, ditransliterasikan ke dalam 6 aksara daerah di Indonesia, serta diterjemahkan ke dalam 6 bahasa resmi PBB, yaitu Inggris, Rusia, Mandarin, Perancis, Spanyol, dan Arab.

Cerita-cerita dalam buku ini menarasikan kisah anak-anak Indonesia, para Pelajar Pancasila yang cerdas, ceria, dan cinta damai, serta senantiasa memegang nilai-nilai kearifan budayanya.

Buku ini dipersembahkan sebagai buah tangan bagi para pemimpin negara dan delegasi negara G20 untuk memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia ke dunia global.

Dalam konteks kerja penerjemahan dan untuk merealisasikan program penerjemahan yang berkualitas, Badan Bahasa membutuhkan sumber daya manusia yang andal dalam menerjemahkan teks cerita anak.

Maka dari itu, Badan Bahasa bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan enam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi penerjemah dan juru bahasa untuk mendukung pencapaian program penerjemahan tersebut.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/12/23/162040871/badan-bahasa-klaim-capaian-signifikan-lewat-3-program-utama-tahun-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke