Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Nadiem Makarim: Pendidikan hingga Karier Bisnis dan Menteri


KOMPAS.com - Seorang menteri tentu memiliki segudang pengalaman dan pendidikan di balik status dan capaiannya sekarang. Termasuk Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Mendikbud Ristek).

Tentunya, portofolio Nadiem Makarim begitu beragam dan berdampak, mulai dari bidang bisnis hingga dunia politik sebagai seorang menteri.

Berdasarkan rangkuman Kompas.com, Minggu (1/10/2022), berikut jenjang pendidikan dan karier Nadiem Makarim sejak kecil hingga posisinya saat ini sebagai orang nomor satu di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Pendidikan Nadiem Makarim

Pendidikan yang ditempuh oleh Nadiem Makarim tidak terpaku pada satu tempat selama Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, Nadiem memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) di United World College of Southeast Asia, Singapura.

Selesai dari Singapura, dia menempuh pendidikan tinggi di Brown University, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Arts (BA). Hubungan internasional merupakan jurusan yang dipilih oleh Nadiem Makarim di sana.

Tidak hanya itu, program pertukaran pelajar di London School of Economics juga pernah diikuti oleh Nadiem Makarim.

Pada 2006 usai lulus dari Brown University dan bekerja di Mckinsey & Company, Nadiem memilih melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Saat itu, dia merasa ilmu yang dimiliki masih kurang atau belum cukup.

Lembaga pendidikan yang Nadiem pilih untuk mendapatkan gelar master adalah Harvard Business School dengan jurusan Administrasi Bisnis. Dia pun berhasil meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di sana.

Setelah lulus dari Harvard Business School, putra Nono Anwar Makarim ini memilih kembali ke tanah air dan melanjutkan kariernya di Indonesia.

Karier Nadiem Makarim

Perjalanan karier yang dijalani Nadiem Makarim cukup menarik untuk ditulis. Karena, dia sempat menjadi orang nomor pertama di Gojek Indonesia hingga menjabat sebagai Mendikbud Ristek.

1. McKinsey & Company (2006-2009)

Usai mendapatkan gelar MBA, Nadiem Makarim memutuskan untuk berkarier di McKinsey & Company. Dia menjabat sebagai konsultan manajemen selama tiga tahun.

2. Zalora Indonesia (2011-2012)

Kemudian, Nadiem melanjutkan kariernya di Zalora Indonesia selama satu tahun sejak 2011. Dia menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Director.

Salah tujuannya berkarier di Zalora Indonesia ialah mendapatkan banyak ilmu dan telah banyak belajar seputar membangun perusahaan.

Tak heran, keputusan Nadiem selanjutnya adalah mengundurkan diri dari Zalora Indonesia, karena ingin membangun perusahaan rintisan (startup).

Ketika membanguan usahanya, Nadiem Makarim bekerja sama dengan bakat-bakat terbaik yang ada di kawasan Asia.

3. Kartuku (2013-2014)

Selanjutnya, Nadiem Makarim menjadi Chief Innovation Officer di Kartuku.

Kartuku merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Kemudian, Kartuku diakuisisi oleh Gojek akibat tidak adanya kompetitor dalam bidang sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Gojek mengakuisisi Kartuku dengan tujuan untuk memperkuat sistem pelayanan di Gopay.

4. Gojek (2010-2019)

Setelah meniti karier di perusahaan-perusahaan besar, Nadiem Makarim memberanikan diri untuk membangun sebuah perusahaan berangkat dari kemacetan yang terjadi di Jakarta, yaitu Gojek.

Dalam membangun Gojek, Nadiem Makarim tidak memulainya sendirian.

Dia mengajak tiga temannya yang mempunyai bakat dan naluri bisnis yang sangat baik untuk patungan modal, yaitu Jurist Tan, Mickey, dan Brian Cu.

Pada awalnya, Gojek berkonsep aplikasi yang hanya melayani konsumen untuk mengantarkan ke suatu tempat, memesan makanan, dan melakukan pengiriman barang.

Namun, seiring dengan kemajuan yang dialami, Gojek bertransformasi menjadi sebuah aplikasi besar yang bisa melakukan berbagai macam transaksi.

Dalam kurun waktu 5 tahun, Gojek bertransformasi hingga menyediakan lebih dari 20 layanan, seperti pembayaran digital Gopay, membantu kebutuhan sehari-hari, memesan obat, membayar pulsa, membeli tiket, dan masih banyak lagi.

Gojek juga mengembangkan sayapnya bersama perusahaan unicorn Tokopedia dengan memutuskan merger dan membuat entitas gabungan bernama GoTo sejak Mei 2021.

5. Mendikbud Ristek (2019-Sekarang)

Pada 23 Oktober 2019, Nadiem Makarim dipilih presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mendikbud Ristek dan mengambil bagian dalam Kabinet Indonesia Maju.

Selama menjadi menteri, Nadiem Makarim membuat beberapa kebijakan untuk pendidikan dasar hingga atas, melansir dari situs Gramedia seperti:

Selain itu, konsep Merdeka Belajar bagi jenjang perkuliahan seperti:

  1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diberikan keleluasaan dalam membuka atau mendirikan program studi baru. Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.
  2. Program re-akreditasi yang bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat.
  3. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS).
  4. Kebebasan PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dan akan dipermudah oleh Kemendikbud Ristek PTN BLU dan Satuan Kerja Instansi Pemerintah (Satker) untuk menjadi PTN BH.

Pada masa pandemi Covid-19, Nadiem memutuskan untuk memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan siswa.

Lalu siswa maupun mahasiswa diperbolehkan belajar dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dan juga ada keringanan UKT kepada mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Penghargaan Nadiem Makarim

Berikut penghargaan yang pernah diraih oleh Nadiem Makarim, melansir dari situs Gramedia.

Demikianlah perjalanan hidup Nadiem Makarim, baik dari sisi pendidikan maupun kariernya. Meski tidak semua program Nadiem Makarim mendapat aspirasi dari masyarakat saat menjadi Mendikbud Ristek.

Ada juga kritikan dan saran dari masyarakat untuk Nadiem Makarim, seperti merancang RUU Sisdiknas, memiliki 400 anggota tim bayangan, dan lainnya.

Harapannya, informasi ini bisa bermanfaat bagi siswa dan mahasiswa, agar terinspirasi dari kehidupan yang pernah dilalui Nadiem Makarim.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/01/080300971/profil-nadiem-makarim-pendidikan-hingga-karier-bisnis-dan-menteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke