Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Nadiem Dapat Apresiasi di PBB, tetapi Belum di Negeri Sendiri

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan, dirinya memperoleh apresiasi dari banyak negara ketika berbicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dia mengaku, kementerian yang sedang dinakhodainya memperoleh banyak tepuk tangan di luar negeri.

Walaupun mendapat apresiasi dari banyak negara di PBB, Nadiem belum memperoleh apresiasi di negeri sendiri.

Hal itu membuat anggota Komisi X DPR Ferdiansyah miris mendengar cerita dari suami Franka Makarim ini.

"Saudara Menteri (Nadiem) boleh bangga mendapatkan tepuk tangan di PBB. Tapi, Saudara Menteri belum mendapatkan tepuk tangan dari masyarakat Indonesia di dunia pendidikan, ini kan juga miris," ucap dia dalam rapat kerja (Raker) Komisi X DPR, Senin (26/9/2022).

Dia menganggap cerita Menteri Nadiem hanya oleh-oleh semata dari PBB. Itu karena Nadiem belum memperoleh tepuk tangan di Indonesia.

Maka dari itu, dia mempertanyakan kementerian yang dipimpin Menteri Nadiem ini.

Politisi dari Golkar ini pun mempertanyakan prestasi Nadiem di dunia pendidikan Indonesia.

"Jadi, kita bertanya-tanya ini Menteri dari mana? Karena belum dapat tepuk tangan di sini (Indonesia), khususnya lingkup pendidikan kita," tegas dia.

Nadiem sampaikan transformasi pendidikan Indonesia di PBB

Nadiem pernah menyebutkan, transformasi paling progresif telah terjadi dalam sejarah pendidikan Indonesia.

"Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah memulai transformasi paling progresif dalam sejarah pendidikan Indonesia. Kebijakan ini kami beri nama Merdeka Belajar," sebut Nadiem pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Transforming Education yang diselenggarakan PBB.

Di depan para pemimpin negara yang menjadi pionir dalam hal pembelajaran digital, Nadiem mengatakan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbud Ristek berpusat pada pengguna, seperti guru, kepala sekolah, dan peserta didik.

"Filosofi desain teknologi kami berpusat pada pengguna. Kami mendengarkan guru, kepala sekolah, peserta didik, dan lain sebagainya. Alih-alih membangun produk teknologi yang kami pikir diperlukan, kami lebih berfokus pada apa yang sebenarnya mereka butuhkan,” terang Menteri Nadiem.

Nadiem pun menyebutkan sejumlah platform yang telah dikembangkan Kemendikbud Ristek, seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah.

"Kesemuanya itu telah digunakan oleh jutaan orang di Indonesia," imbuh Menteri Nadiem.

Semua inovasi kebijakan dan platform teknologi itu, kata Nadiem, hanya dapat dilakukan jika ada keberanian dan kemauan politik.

"Tanpa mandat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk membangun sumber daya manusia, transformasi ini tidak akan mungkin terjadi," tegas Nadiem.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/26/163429271/menteri-nadiem-dapat-apresiasi-di-pbb-tetapi-belum-di-negeri-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke