Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tembus S2 Harvard, Ini Kiat Zafira Wujudkan Mimpi Kuliah Luar Negeri

KOMPAS.com - "Kalau teman-teman tanya aku nervous atau enggak, aku akan bilang enggak. Dan aku pikir itu karena aku menerima bahwa sebagai manusia, satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah bekerja sekeras-kerasnya dan mencoba sebisa kita. Tapi, pada akhirnya bukanlah kita yang menentukan."

Itulah kata-kata yang diungkapkan YouTuber Zhafira Aqyla saat ditanya pelajaran apa yang ia dapat ketika mencoba melamar S2 Harvard. Baginya, proses pendaftaran kuliah luar negeri sendiri adalah perjalanan self-improvement yang sangat besar dan layak untuk dicoba.

Sebelum melamar S2 Harvard dan dinyatakan lolos, Zhafira merupakan alumni Osaka University melalui jalur MEXT Scholarship atau beasiswa dari pemerintah Jepang.

Ajak pelajar Indonesia kuliah di luar negeri lewat Harvard Challenge

Perjalanan suksesnya dalam meraih cita-cita kuliah di luar negeri tak dipendamnya sendiri.

Sebab, Zhafira melakukan banyak kegiatan positif untuk mendukung minatnya, termasuk terus menginspirasi pelajar Indonesia. Baik melalui kanal Youtube dan Instagram pribadinya, menggagas platform pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual dari perspektif Islam @taulebih.id di Instagram, aktif menjadi pembicara di berbagai forum online dan offline, hingga menjadikan topik tersebut sebagai bahan penelitian di bangku kuliah.

Sosoknya yang menginspirasi, membuat Zafira kini ditunjuk sebagai brand ambassador Schoters, platform bimbingan kuliah ke luar negeri dan bahasa asing.

Zhafira mengaku senang telah dipercaya menjadi brand ambassador Schoters karena bisa menginspirasi lebih banyak pelajar lainnya. Bagi Zhafira, Schoters merupakan salah satu support system yang menemani perjalanan pendidikannya.

Selain membangun support system yang menemani proses pengajuan lamaran beasiswa, Zhafira juga memiliki sejumlah kiat persiapan saat melamar S2.

Pertama ialah rajin ikut information session universitas tujuan untuk menemukan ide ketika membuat personal statement.

Ia juga mengaku sering ngobrol dengan orang yang lebih paham tentang bidang dan isu yang ingin diperdalam. Termasuk meminta masukan ke teman agar mendapatkan sudut pandang baru ketika menyusun esai dan proposal riset.

Tak hanya itu, Zhafira juga meminta masukan dari mentor untuk me-review dokumen pendaftaran dan simulasi interview. Juga, rajin-rajin cek dan memperbaiki esai.

“Saya senang sekali dipercaya menjadi brand ambassador Schoters untuk menemani teman-teman generasi muda #BisaWujudkanMimpi, dengan salah satunya memperoleh pendidikan terbaik. Apalagi, Schoters telah menjadi salah satu support system saya mewujudkan mimpi untuk bersekolah ke luar negeri, mulai dari pembuatan berkas hingga personal mentorship bersama alumni universitas luar negeri terbaik di dunia,” ungkap Zhafira dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2022).

Kini, bersama Zhafira, Schoters meluncurkan program Harvard Challenge yang bertujuan untuk memberikan bimbingan kuliah ke luar negeri agar para pelajar bisa wujudkan mimpi kuliah ke luar negeri.

Pada tantangan ini, Schoters akan memberikan hadiah berupa paket Study Abroad Academy by Schoters kategori Bronze senilai Rp 30 juta untuk 10 pencari beasiswa ke luar negeri.

Harvard Challenge dari Schoters terbuka untuk seluruh pelajar di Indonesia. Kamu dapat mendaftarkan diri ke bit.ly/harvard-zhafira hingga 26 Agustus 2022.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/24/143340571/tembus-s2-harvard-ini-kiat-zafira-wujudkan-mimpi-kuliah-luar-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke