Ini Cerita Dokter Gigi Unej Raih Nilai Tertinggi UKMP2DG Se-Indonesia

KOMPAS.com - Dokter Gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember (Unej) drg. Afifah Rizki Fauziah meraih prestasi membanggakan.

Pasalnya, pada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi Periode II tahun 2022, Afifah meraih nilai 97,5.

Nilai itu bahkan mengantarkannya mendapatkan predikat peserta dengan nilai tertinggi se-Indonesia. Afifah juga berhak untuk dikukuhkan sebagai dokter gigi.

Adapun pengukuhan telah dilaksanakan di Auditorium Universitas Jember yang dipimpin langsung Dekan FKG Unej, Sabtu (23/7/2022).

Melansir laman resmi Unej, Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi (UKMP2DG) ini adalah sebagai syarat untuk lulus dan dikukuhkan sebagai Dokter Gigi.

Tak hanya itu saja, yang tidak kalah membanggakan adalah pada UKMP2DG periode II tahun 2022, peraih nilai tertinggi peringkat ke-2 juga diraih oleh peserta dari FKG Universitas Jember atas nama Hasna’ Fakhriyah Jinan dan Rismawati Tri Kalasworojati.

"Jadi sebelum dinyatakan sebagai Dokter Gigi maka kami harus memenuhi berbagai persyaratan ketika menjalani koas, setelah semua persyaratan di koas selesai maka baru boleh mendaftarkan Uji Kompetensi," terang drg. Afifah dikutip dari laman Unej.

Dikatakan ada dua ujiannya, yakni Ujian CBT (Computer Based Test) dan ujian praktek (Objective Structured Clinical Examination).

Ia menceritakan kesulitan yang dihadapi pada saat UKMP2DG adalah banyaknya materi yang harus dihafalkan, karena materi yang diujikan adalah materi mulai semester awal kuliah sampai dengan semester akhir.

"Materi Kedokteran gigi ini kan hafalan, maksudnya bukan yang hitung menghitung, banyak tulisan yang harus kami hafalkan sehingga perlu banyak latihan soal," jelasnya.

Kiat sukses Afifah

Saat ditanya kiat apa saja yang dilakukan supaya mendapatkan nilai yang tinggi, putri Bapak Mustangin dan Ibu Susmiati ini dengan spontan menjawab doa dan usaha.

Tidak hanya doa pribadi tetapi sejak ditetapkan sebagai peserta UKMP2DG drg. Afifah telah mohon restu dan juga tambahan doa kepada kedua orang tua.

Sedangakan untuk pribadi, ia menceritakan shalat 5 waktu jangan sampai lupa ditambah ibadah sunahnya, seperti puasa sunah dan shalat malam.

Drg. Afifah masih juga mengingat didikan kedua orang tuanya yang keduanya berlatar belakang pendidik.

Yakni bahwa sejak kecil ia diajarkan untuk fokus belajar serta mendahulukan hal-hal yang berfaedah dan mengurangi hal-hal yang dirasa tidak perlu.

Pola belajar yang diterapkan dokter gigi yang gemar melihat drama Korea ini adalah konsisten.

"Kalau dari saya pribadi itu lebih baik belajarnya stabil, tidak perlu yang sampai larut. Untuk mendapatkan yang terbaik maka harus diatur belajarnya cukup dan istirahatnya juga cukup," tuturnya.

"Kalau menurut saya belajar sampai larut dan besoknya belajarnya hanya sedikit waktu maka hasilnya kurang maksimal," tandas Afifah.