Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lulusan ITB, Rektor Sampaikan Pesan Hal Ini

KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan proses wisudawan tahun akademik 2021/2022, baik Sarjana, Insinyur, Magister, dan Doktor.

Setelah mengucap janji lulusan ITB, para wisudawan mendapatkan pesan dari Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah.

Rektor menyampaikan selamat kepada para wisudawan yang telah resmi mendapatkan sebuah gelar baru dari ITB.

Gelar ini merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi baru yang diraih para wisudawan setelah menempuh pendidikan tinggi di ITB.

Di samping itu, gelar tersebut menjadi simbol bahwa mereka harus mengemban tanggung jawab yang lebih tinggi untuk berkiprah dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.

Selepas masa pendidikan di ITB, para wisudawan akan kembali ke kehidupan nyata di masyarakat.

Kehidupan nyata yang penuh dengan tantangan baru dan menimbulkan banyak ketidakpastian.

Dia berpesan, cara penting untuk bisa merespons tantangan-tantangan baru tersebut adalah dengan menerapkan prinsip lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat.

"Belajar terus-menerus itu merupakan sebuah keharusan yang harus kita jalani di dalam berbagai area kehidupan," kata Prof. Reini melansir laman ITB, Selasa (26/7/2022).

Lifelong learning memiliki perbedaan dengan formal learning yang memiliki kurikulum resmi dengan tahapan pembelajaran terstruktur dan tujuan serta targetnya jelas telah ditetapkan.

Lifelong learning membutuhkan kearifan pribadi.

Itu karena lifelong learning berbentuk pembelajaran informal yang relatif tidak terstuktur, memiliki tahapan dengan pola zigzag atau maju mundur, dan tanpa tujuan atau target yang tetap.

Banyak cara yang dapat diterapkan untuk melakukan pembelajaran sepanjang hayat.

Seperti mengembangkan keterampilan atau pengetahuan baru dengan cara menggali berbagai sumber, bergabung ke klub atau diskusi informal dengan minat yang spesifik, hingga membuat catatan harian untuk merefleksikan diri dan merencanakan perbaikan-perbaikan pribadi.

Dalam menjalani hal tersebut tentu banyak rintangan yang perlu diperhatikan.

Kesibukan dan tanggung jawab terkadang membuat kita tidak sempat melakukan hal tersebut.

"Sempitnya waktu pun menjadi alasan yang dibuat untuk tidak melakukan lifelong learning," ungkap dia.

Selain itu, kata dia, terkadang biaya dan sumber daya lain menjadi tantangan.

Dari dalam diri sendiri pun seperti motivasi dan mood yang turun naik akan menjadi tantangan besar untuk dihadapi.

Sementara itu, keabsahan hasil-hasil pun menjadi tantangan bagi kita dalam melakukan lifelong learning.

"Dengan banyaknya tantangan ini, maka lifelong learning membutuhkan motivasi dan komitmen diri yang kuat. Kompetensi yang didapat dari ITB pun telah cukup menjadi bekal bagi para wisudawan untuk bisa menerapkan lifelong learning," ucapnya.

Dia mengaku, lifelong learning menjadi penting sebab mampu membawa berbagai manfaat.

Sebagai makhluk sosial, pembelajaran sepanjang hayat akan membuka peluang untuk memperluas ruang pergaulan dan interaksi sosial.

Selanjutnya manfaat lain dari lifelong learning adalah membantu untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi, mengurangi hingga menghilangkan berbagai kesalahpahaman, meningkatkan kepercayaan diri, dan membantu dalam melakukan pemikiran "out of the box".

Selain pesan tentang lifelong learning, dia juga berpesan kepada lulusan ITB, bahwa solidaritas, kebersamaan, dan saling mendukung menjadi penting dalam menghadapi tantangan bersama, demi meraih kemajuan dan keberlanjutan bersama.

Rektor mewakili segenap tenaga pendidik ITB mengucapkan terima kasihnya kepada para orangtua yang telah memercayakan putra-putrinya kepada ITB.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/26/203319071/lulusan-itb-rektor-sampaikan-pesan-hal-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke