Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Cerita Mahasiswi Unej Jadi Laskar Rempah, Bisa Naik Kapal Latih TNI AL

KOMPAS.com - Indonesia punya Jalur Rempah. Apakah mahasiswa sudah paham? Jalur Rempah adalah rute nenek moyang kita menjalin hubungan antarpulau, suku, dan bangsa.

Tentu dengan membawa rempah sebagai nilai untuk membangun persahabatan yang membentuk asimilasi budaya dan diplomasi di setiap pesinggahan. Jalur inilah yang akhirnya menghubungkan Nusantara dan dunia.

Untuk menggelorakan kembali kejayaan Jalur Rempah, maka Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek bekerjasama dengan TNI AL menggelar kegiatan Muhibah Jalur Rempah di sepanjang Juni 2022.

Kegiatan Muhibah Jalur Rempah diwujudkan dengan napak tilas Jalur Rempah oleh para Laskar Rempah dengan cara mengarungi lautan menggunakan kapal latih TNI AL, KRI Dewaruci.

Dari ribuan anak muda Indonesia yang melamar menjadi Laskar Rempah, terpilih Avina Nakita Octavia, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej).

Bisa naik kapal latih TNI AL

Menurut Avina, ini menjadi pengalaman berharga karena dapat tergabung dalam Muhibah Jalur Rempah, banyak pengalaman baru yang dia peroleh.

"Sebab walaupun berasal dari Kepulauan Riau yang tak asing dengan laut, namun baru kali ini saya berlayar menggunakan kapal latih TNI AL," ujarnya dikutip dari laman Unej, Rabu (22/6/2022).

Avina saat menceritakan pengalamannya ikut tahapan pertama dari empat tahapan yang ada, yakni berlayar dari Pangkalan Angkatan Laut Surabaya menuju pelabuhan Makassar dari 1-4 Juni 2022.

Tak hanya itu saja, mahasiswi angkatan 2019 itu juga didapuk jadi sekretaris Laskar Rempah tahapan pertama yang dikenal sebagai Pelayaran Lada.

Tugas utama Avina sebagai sekertaris adalah mencatat dan mendokumentasikan kegiatan selama pelayaran dalam buku besar Jalur Rempah. Ada banyak kegiatan yang harus dia catat yang terangkum dalam lima program.

Pertama kegiatan dalam program seni budaya, program kriya dan wastra, program sejarah dan arsitektur, program kesehatan serta program kuliner. Kesemuanya memiliki kaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan rempah yang menjadi bahan utama perdagangan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

"Dari hasil diskusi dan selama berkegiatan, kami para Laskar Rempah ingin menuliskan sebuah naskah akademik yang isinya menegaskan kembali kepada dunia pentingnya Jalur Rempah," terangnya.

Sebab menurut dia, para pelaut nenek moyang bangsa Indonesia sedari dulu tangguh mengarungi laut untuk berdagang rempah.

Tak hanya sekedar berdagang, mereka kemudian membawa adat istiadat dan budaya masing-masing yang kemudian bertemu dengan adat istiadat di lokasi lain membentuk Indonesia yang saat ini, Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

Kearifan lokal ini bisa menjadi role model bagi perdamaian dunia. Oleh karena itu kami ingin Jalur Rempah menjadi warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO," imbuh Avina yang juga meraih predikat sebagai Duta Muda ASEAN Indonesia tahun 2019 lalu.

Rasakan diombang ambing ombak laut

Pada kegiatan itu, Avina dan 34 kolega Laskar Rempah di atas KRI Dewaruci mencoba membuat ramuan Bapidara, yaitu jamu berbahan rempah untuk mengatasi mabuk laut, demam dan penyakit lainnya.

Mengingat pelayaran kali ini menuju Makassar para Laskar Rempah juga membahas kaitan antara makanan khas Makassar yakni Cotto Makassar dengan perdagangan rempah.

Tiba di Makassar kegiatan akademik lainnya juga dilakukan seperti diskusi dan seminar. Sebelum berangkat berlayar, mereka juga menyempatkan mengunjungi pelabuhan dan kota tua Surabaya, ternyata hingga kini rempah seperti kayu manis, kemiri dan lainnya masih menjadi bahan perdagangan rempah.

Avina dan kawan-kawan juga mengunjungi situs Trowulan di Mojokerto untuk menapaki jejak perdagangan rempah di jaman Majapahit.

"Kami tentu juga berlatih kedisiplinan ala pelaut TNI AL. Sebab kami turut mencicipi latihan seperti kadet Angkatan Laut walau dalam porsi ringan saja," tuturnya.

Latihan itu seperti pengenalan navigasi laut, cara operasi kapal hingga berlatih menghadapi keadaan darurat di atas kapal.

"Pokoknya seru bisa merasakan pengalaman diombang-ambingkan ombak laut. Oleh karena itu begitu mendarat di Makassar bahkan hingga kini saya dan kawan-kawan masih suka terbawa pengalaman di KRI Dewa Ruci, jalan terhuyung-huyung dan miring seperti sedang terkena ombak," tandas Avina.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/07/130905871/ini-cerita-mahasiswi-unej-jadi-laskar-rempah-bisa-naik-kapal-latih-tni-al

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke