Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Bitcoin di Indonesia, Ini Penjelasan Dosen Informatika UMM

KOMPAS.com - Adanya kemajuan teknologi digital, transaksi keuangan jadi makin beragam. Tidak hanya menggunakan uang dalam bentuk fisik, saat ini juga ada mata uang digital.

Tentu kamu pernah mendengar istilah bitcoin. Bitcoin menjadi salah satu mata uang digital yang semakin hari nilai pasarnya semakin meningkat.

Dari data terbaru menunjukkan nilai tukar dari satu koin Bitcoin menembus angka Rp 400 juta.

Melihat tren Bitcoin tersebut, salah satu Dosen Prodi Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzi Dwi Setiawan Sumadi memberikan komentarnya.

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama

Fauzi menerangkan, Bitcoin adalah sebuah mata uang kripto pertama yang dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto dari teknologi blockchain pada tahun 2009.

Bitcoin merupakan salah satu model currency virtual yang diamankan dengan menggunakan teknik kriptografi satu arah (hashing) SHA-256.

Sehingga akan sangat susah dimanipulasi dengan adanya kemajuan perangkat komputasi sekarang.

Manfaat implementasi Bitcoin salah satunya yakni model pencatatan transaksi yang terdistribusi. Sehingga mengurangi kompleksitas dalam transaksi keuangan tanpa adanya otoritas sentral yang mengatur proses tersebut.

"Bisa dibilang Bitcoin adalah mata uang digital yang disimpan secara digital dan tidak ada bentuk fisiknya, juga tidak ada otoritas yang mengendalikannya," terang Fauzi seperti dikutip dari laman UMM, Minggu (15/5/2022).

Cara mendapatkan bitcoin

Fauzi menjelaskan, untuk mendapatkan satu koin Bitcoin, bisa melakukan proses mining (menambang).

Setiap orang bisa secara langsung melakukan proses mining asalkan memiliki perangkat komputasi yang memadai untuk memecahkan masalah matematika yang tersedia.

Ketika seseorang menjadi pihak pertama yang berhasil memecahkan permasalahan tersebut, maka hasilnya akan tercatat dalam block.

Kemudian Bitcoin akan memberikan reward koin kepada pemenang mining.

"Oleh karena itu, kita sering menjumpai penggiat mining yang memiliki puluhan perangkat Graphic Processing Unit (GPU)," imbuh Fauzi.

Dia menambahkan, secara sederhana, proses mining dilakukan dengan cara memecahkan permasalahan matematika menggunakan perangkat komputasi CPU/GPU/ASIC.

Jika berhasil, maka yang memecahkan masalah tersebut akan mendapatkan koin dari Bitcoin.

Tidak ada kepastian sistem

Pria asli Bumiayu, Kota Malang ini menambahkan, sudah ada fatwa terkait kripto yang kebanyakan mengharamkannya. Dikarenakan tidak adanya kepastian dari sistem dan impelementasinya yang berujung pada kerugian.

Menurutnya, alangkah baiknya masyarakat mengikuti fatwa-fatwa yang sudah dikeluarkan, baik itu oleh MUI, Muhammadiyah maupun NU.

Ia juga berharap agar teknologi blockchain ini bisa mengedepankan transparansi agar bisa digunakan dalam sistem administrasi pemerintahan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/05/15/155328771/tren-bitcoin-di-indonesia-ini-penjelasan-dosen-informatika-umm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke