Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditjen Vokasi Siap Kembangkan SDM Unggul di Industri Game

KOMPAS.com - Di era digitalisasi, bermain suatu game tidak hanya dilakukan sebagai hiburan semata. Game saat ini sudah ada kompetisi resmi dan sering disebut dengan istilah esport.

Mendukung keberadaan esport di Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi melakukan penandatangan kerja sama dengan PT LX Internasional Indonesia, Asosiasi Game Indonesia (AGI), serta Cipta Karsa Adikarya (CAKRA).

Kerja sama ini dilaksanakan guna mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di bidang industri game.

Dirjen vokasi beri tantangan buat 5-10 game

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, dengan terjalinnya kerja sama tersebut merupakan sebuah komitmen dari pendidikan vokasi untuk mengajak industri agar terlibat dalam link and match dengan pengembangan ekosistem pendidikan vokasi.

"Industri itu mau berpartisipasi terlibat dengan teaching factory. Ujungnya, ya, bikin games. Kerja sama ini kita padukan dengan berbagai program yang ada di Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi dan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan," urai Wikan seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Minggu (9/1/2022).

Wikan memberikan tantangan untuk minimal bisa menghasilkan 5 sampai 10 games. Sementara itu Direktur PT LX Internasional Indonesia, Michael Choi yang telah menganalisa seiring berkembangnya industri digital dan game, diperkirakan Indonesia dalam waktu yang akan datang tentu memerlukan SDM unggul di bidang industri game.

"Memang tujuan kerja sama kami di bidang pendidikan ingin menciptakan coding engineer untuk masa depan Indonesia," tutur dia.

Indonesia butuh 15 juta coding engineer

Menurut analisa pihaknya, dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan memerlukan 15 juta coding engineer.

Michael menambahkan, pihaknya juga telah melakukan uji coba selama setahun bersama SMK-SMK khususnya yang ada di wilayah Jawa dalam mengembangkan industri games.

"Melalui uji coba 1 tahun itu kami mendapatkan banyak hal luar biasa dengan siswa SMK yang bertalenta," imbuh Michael.

Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno menambahkan, pentingnya kerja sama dalam mengembangkan industri game, yakni:

Pentingnya kembangkan industri game

1. Menumbuhkan talenta-talenta terbaik yang kompeten.

2. Pertumbuhan industri game yang sangat digital memungkinkan tidak hanya produk yang dapat diekspor, akan tetapi SDM juga dapat bersaing secara global.

3. Game erat kaitannya dengan teknologi yang memang perlu dikembangkan seiring perkembangan zaman di industri 4.0.

"Saya sangat mengapresiasi adanya perjanjian kerja sama ini. Memang sangat penting untuk kita dapat mengembangkan industri game," terang Cipto.

Ketua CAKRA, Ivan Chen Sui Liang berharap agar kerja sama tersebut bisa berjalan guna melakukan kolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan SDM dalam mengembangkan industri game.

Meskipun game erat kaitannya dengan adiksi dan hal negatif, Ivan yakin bahwa melalui medium game juga serapan edukasi dapat dilakukan. Misalnya dengan salah satu game yang telah dirancang dengan mengasimilasi tema sejarah Indonesia yang mengenalkan Gajah Mada maupun Tribuana Tungga Dewi.

"Kami di Lokapala itu kayak Gajah Mada, Tribuana Tungga Dewi itu kami kenalkan melalui game. Karenanya, melalui medium game saya yakin kita masih bisa kenalkan sejarah Indonesia," tutupnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/09/175300571/ditjen-vokasi-siap-kembangkan-sdm-unggul-di-industri-game

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke