Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Webinar Unpad: Ini Alasan Wayang Golek Makin Diperhatikan Masyarakat

KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak sekali kesenian dan kebudayaan. Karena keunikannya pula, beberapa kebudayaan Indonesia ditetapkan sebagai suatu warisan budaya yang dikukuhkan United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

Baru-baru ini, gamelan, tari saman dan pertunjukan wayang telah dikukuhkan sebagai Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Tak Benda.

Sementara itu, wayang golek telah mendapat perhatian sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak 2003.

Setelah diakui UNESCO, banyak masyarakat, khususnya masyarakat Sunda, yang menyadari peran penting dari pertunjukan wayang golek.

Atensi masyarakat terhadap wayang golek meningkat

Hal ini disampaikan peneliti wayang golek asal Perancis Sarah Andrieu saat menjadi pembicara di acara Keurseus Budaya Sunda 'Langkung Wanoh ka Wayang Golék' yang digelar Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran (Unpad) secara virtual.

Menurut Sarah, meningkatnya atensi masyarakat disebabkan karena wayang bukan sekadar pertunjukan seni biasa. Namun di dalamnya juga terdapat pertaruhan budaya, politik, agama, hingga kondisi sosial budaya yang tergambarkan dalam lakon yang diperankan.

Pertaruhan itu menunjukkan bahwa wayang golek bisa menjadi media untuk menggambarkan situasi Indonesia.

Hal ini pula yang mendorong Sarah untuk meneliti dan mengeksplorasi wayang golek sejak 2005 dan sukses membawanya untuk pentas di Perancis.

Selain meningkatnya kesadaran masyarakat, pengakuan UNESCO juga melahirkan wacana baru untuk mengklaim identitas sebagai dalang wayang golek. Identitas ini dilakukan untuk mengklaim bahwa seni wayang asli Sunda ini memiliki kesetaraan dengan jenis wayang lainnya, seperti wayang kulit.

"Dulu ada keluhan dari dalang senior bahwa wayang golek tidak dihargai setara dengan wayang kulit. Adanya (pengakuan) UNESCO seolah-olah dalang punya peluang baru untuk memperjuangan status wayang golek di Indonesia maupun internasional," kata Sarah seperti dikutip dari laman Unpad, Sabtu (1/1/2022).

Komunitas pencinta wayang golek meningkat

Sarah menambahkan, minat masyarakat, khususnya masyarakat Sunda, terhadap wayang golek cukup meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Menjamurnya komunitas pencinta wayang golek ataupun fans dari dalang tertentu menjadi faktor meningkatkan minat masyarakat akan seni tradisional tersebut.

Komunitas tersebut berhasil merengkuh generasi milenial untuk mencintai wayang golek. Sarah melihat, para anggota komunitas mampu mengikuti pertunjukan wayang di mana saja.

"Mereka cukup fleksibel mengikuti pertunjukan di daerah mana saja. Mereka biasanya datang sebagai rombongan," papar Sarah.

Dalang merupakan profesi sulit dan kompleks

Namun demikian, adanya pandemi Covid-19 sempat melumpuhkan sektor pementasan wayang golek. Pergelaran wayang baru diizinkan beberapa bulan ke belakang.

"Kenapa tidak diizinkan dari awal, karena wayang golek penontonnya suka banyak sekali. Intinya (perkembangan wayang) sebenarnya sehat," imbuhnya.

Pembicara lain dalam acara ini, dalang Apep AS Hudaya menjelaskan, profesi dalang merupakan pekerjaan yang sulit dan kompleks.

"Hal ini disebabkan, dalang tidak hanya menguasai seni pewayangan. Tetapi juga wajib menguasai ilmu karawitan, seni drama, lawak, dakwah, hingga politik, sosial, dan budaya," beber Apep.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/01/185319171/webinar-unpad-ini-alasan-wayang-golek-makin-diperhatikan-masyarakat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke