Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

35.000 Mahasiswa Ikut Kampus Mengajar, Kemendikbud: Berdampak Positif

KOMPAS.com - Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebut hingga angkatan kedua pada tahun 2021, sebanyak 35.000 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Mengajar.

Selama mengikuti program, mahasiswa membantu mendidik dan mengajarkan literasi numerasi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh pelosok negeri.

Kampus Mengajar yang merupakan program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan.

Program ini bertujuan agar mahasiswa bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD dan SMP.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menyampaikan bahwa evaluasi sudah dilakukan terhadap program Kampus Mengajar baik dari kementerian ataupun oleh lembaga survei independen.

Hasilnya menunjukkan bahwa program Kampus Mengajar memiliki dampak yang sangat besar bagi para mahasiswa.

“Dampak dari Kampus Mengajar ini terhadap para mahasiswa itu sangat positif, tidak hanya membawa adik-adik mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya sebagai guru, tetapi juga mengasah soft skill adik-adik sekalian di dalam nantinya menjadi guru dan mengenal dunia pendidikan secara langsung, juga membawa adik-adik sekalian untuk mengenali permasalahan nyata di lapangan,” ungkapnya seperti dirangkum dari laman Dikti Ristek.

Selain itu, Nizam menyebut dampak dari Kampus Mengajar tidak hanya berdampak kepada mahasiswa namun juga kepada para guru dan para siswa.

Peserta program Kampus Mengajar menginspirasi mereka untuk belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga dapat diharapkan terjadinya peningkatan literasi, numerasi, dan literasi digital.

Ia berharap melalui program Kampus Mengajar dapat membawa mahasiswa untuk mengenal lebih jauh dinamika pendidikan di pelosok negeri.

Pasalnya, lanjut dia, dinamika dan tantangan menjadi seorang guru telah dirasakan para peserta selama satu semester. Pengalaman yang tidak mungkin dirasakan di dalam kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masa depan mereka dan meningkatkan minat para mahasiswa menjadi seorang guru.

“Semoga apa yang adik-adik sekalian peroleh pengalamannya, ini betul betul bisa bermanfaat bagi masa depan adik-adik sekalian. Dan sampaikan ke adik-adik angkatannya untuk mengikuti program Kampus Mengajar di semester yang akan datang,” pungkas Nizam.

Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Sri Wahyuningsih juga menyampaikan melalui program Kampus Mengajar yang hadir di tengah masa pandemi tentunya akan memberikan banyak harapan khususnya bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama.

Dalam menghadapi berbagai tantangan terutama dalam beradaptasi dengan teknologi digital, diperlukan kehadiran mahasiswa yang sangat dekat dengan perubahan teknologi dan dapat memberikan pendampingan dan memfasilitasi para guru yang memerlukan adaptasi.

“Semoga apa yang sudah dilakukan oleh adik-adik mahasiswa menjadi momentum untuk saling memotivasi, memotivasi sesama mahasiswa, memotivasi adik-adik kita agar semua dapat serentak bergerak berkontribusi untuk memajukan pendidikan,” tutupnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/24/113618671/35000-mahasiswa-ikut-kampus-mengajar-kemendikbud-berdampak-positif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke