Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter RSA UGM: Ini Orang yang Rentan Kena TBC dan Cara Mencegahnya

KOMPAS.com - Pada 2020, jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia. Data ini diambil dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Untuk itu, semua orang harus mulai peduli dengan kesehatannya. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Hanya saja, ada beberapa kriteria orang yang rentan terkena TBC.

Menurut dokter spesialis paru RSA UGM, dr. Ahmad Fikri Syadzali, Sp.P., ada beberapa kondisi orang yang rentan terkena TBC, yakni:

1. Orang yang berusia tua

Semakin tua usia seseorang maka risiko terkena TBC juga semakin besar.

2. Orang dengan tingkat pendidikan rendah

Dokter Fikri mengatakan bahwa orang dengan tingkat pendidikan rendah juga memiliki risiko tinggi terkena infeksi TBC.

"Itu berdasarkan hasil penelitan," ujar dr. Ahmad dalam talkshow 'Painah & Paini: Kasus Tuberkulosis di Indonesia, No 3 di Dunia' yang disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Selasa, (23/11/2021).

Dijelaskan, menurut hasil penelitian orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah cenderung tidak aware serta tidak ingin mengetahui informasi terkait penyakit TBC tersebut.

"Mereka cenderung tidak penasaran kepada informasi seperti bagaimana cara penyakit tersebut bisa menular, macam-macam gejalanya, dan lain sebagainya," terangnya seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (27/11/2021).

Tak hanya itu saja, pengetahuan terkait cara menghadapi penyakit TBC juga kurang dipahami masyarakat. Dokter Fikri mengungkapkan banyak orang tidak mengetahui bahwa pengobatan TBC tersebut sebetulnya gratis, termasuk untuk obat-obatanya karena telah dibiayai oleh pemerintah.

Akibat hal itu maka orang-orang kemudian enggan untuk memeriksakan atau mengobati dirinya ke dokter dengan alasan biaya pengobatan yang sangat mahal.

Faktor ekonomi menengah ke bawah

Faktor lainnya yaitu orang dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, orang dengan penyakit daya tahan tubuh menurun dan perokok.

Selain itu, orang-orang dengan ekonomi menengah ke bawah cenderung memiliki rumah yang:

1. tidak mempunyai ventilasi rumah yang bagus

2. pencahayaan yang kurang

3. lembab dan lain sebagainya

"Kuman penyebab TBC sesungguhnya hidup di tempat yang lembab, gelap serta berpencahayaan yang kurang seperti itu," urainya.

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh micro-bakteri tuberculosis. TBC tersebut menularnya melalui droplet (percikan) dari mulut.

"Ketika kita batuk, kita dapat mengeluarkan lebih kurang 3.000 droplet. Bersin bisa mengeluarkan sampai 1 juta droplet. Lalu, setiap droplet yang dikeluarkan tersebut diketahui bisa mengandung 1-5 kuman penyebab TBC," jelasnya.

Cara cegah penyakit TBC

Untuk mencegah dari penyakit TBC tersebut, maka kita perlu:

1. menjalankan pola hidup sehat

2. memakai masker

3. menggunakan etika ketika batuk dan bersin

4. mencuci tangan setelah batuk dan bersin tersebut

5. tinggal di rumah dengan ventilasi udara dan pencahayaan yang bagus

"Sebab salah satu yang dapat membunuh kuman TBC adalah cahaya matahari, serta jika sudah terkena TBC maka harus minum obat sesuai anjuran dokter, dan segera periksakan diri ke dokter jika berkontak dengan orang yang terkena TBC," tandas dr. Fikri.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/27/104137371/dokter-rsa-ugm-ini-orang-yang-rentan-kena-tbc-dan-cara-mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke