Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sentuhan Kemanusiaan Mas Menteri Nadiem Makarim

DI tengah suasana prihatin akibat medsos menebar hujatan penuh kebencian, syukur alhamdullilah, beredar surat terbuka Menteri Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim yang dialamatkan kepada seorang guru honorer bernama Sukardi sebagai berikut:

Surat terbuka

Pak Sukardi, terima kasih sudah memperbolehkan saya menginap di rumah Bapak. Saya tersentuh dengan hidup Bapak, perjuangan 25 tahun mengabdi sebagai Guru Honorer.

Bapak pernah mendapatkan pekerjaan di perkebunan dengan gaji 8 juta per bulan, tapi Bapak berhenti setelah beberapa minggu dan kembali mengajar di sekolah karena merasa tidak ada kepuasan di luar mengajar.

Pengorbanan yang Bapak lakukan sungguh luar biasa. Bapak pernah diberhentikan polisi karena helm Bapak rusak, dan ternyata polisinya murid Bapak. Bukannya ditilang, polisi tersebut malah memberikan Pak Sukardi uang untuk membeli helm baru. Itulah rasa hormat dan apresiasi yang Bapak ciptakan dalam murid Bapak.

Cerita Bapak yang paling mengharukan adalah saat Bapak bertemu dengan murid Bapak yang sudah menjadi Kepala Sekolah. Bapak cerita pada saya saat bertemu murid tersebut Bapak merasa bangga sekaligus malu.

Bangga karena murid Bapak sukses, tapi malu karena Bapak masih berstatus guru honorer dengan gaji jauh dibawah UMR. 

Setelah 25 tahun berjuang, Bapak beserta 173.329 guru honorer lainnya hari ini berhasil lolos seleksi menjadi ASN P3K.

Bapak akhirnya akan mendapatkan nafkah yang layak. Hari ini murid murid Pak Sukardi pasti akan bangga.

Saya tidak akan pernah melupakan malam saya menginap di rumah Bapak. Terima kasih sudah menjadi inspirasi saya. Salam buat keluarga Bapak. 

Titip salam juga untuk Ibu yang sudah menyuguhi saya ubi yang lezat. Salam hangat, Mas Menteri.

Kemanusiaan

Di alam kebebasan berpendapat maka surat terbuka tersebut itu bisa ditafsirkan menjadi beraneka ragam tafsir termasuk jurus public relations alias pencitraan.

Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan saya merasa terharu maka sangat menghormati dan menghargai surat terbuka yang ditulis oleh Mendikbudristek ditujukan kepada seorang guru honorer.

Silakan dianggap pencitraan atau publicity atau propaganda atau apa pun namun apabila bertujuan positif maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

Menbudristek terbukti menjunjung tinggi makna Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dengan niat menyejahterakan ratusan ribu guru honorer sebagai para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa belum menikmati kesejahteraan yang layak setelah Indonesia 76 tahun merdeka.

Berarti Mendikbudristek telah berhasil meletakkan kemanusiaan sebagai mahkota peradaban.

Terima kasih, Mas Menteri. 

https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/20/103232371/sentuhan-kemanusiaan-mas-menteri-nadiem-makarim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke