Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Kementerian Pendidikan Asia Tenggara Sepakat Saling Perkuat Literasi Bahasa Nasional

KOMPAS.com - Dalam Pertemuan Dewan Pembina (Governing Board Meeting/GBM) yang dilaksanakan SEAMEO Regional Centre termasuk SEAMEO QITEP in Language, sebelas perwakilan Kementerian Pendidikan Se-Asia Tenggara sepakat memajukan literasi dan bahasa Asia Tenggara.

SEAQIL melaksanakan 12th GBM secara luring dan daring pada 22—23 September 2021 dan dihadiri 11 perwakilan dari Kementerian Pendidikan di Asia Tenggara; Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam.

Program yang menjadi bahasan, di antaranya penelitian terkait kebijakan bahasa dan pendidikan bahasa, serta Klub Literasi Sekolah Asia Tenggara.

Merujuk pada keberagaman bahasa dan budaya di Asia Tenggara serta adanya dorongan globalisasi, Kemendikbud Ristek melalui Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Se-Asia Tenggara (SEAMEO), berpartisipasi dalam pemajuan pendidikan bahasa di Asia Tenggara.

Upaya yang dilakukan diantaranya dengan mengajukan program berbasis penelitia dan pengembangan kompetensi terkait kebahasaan melalui forum yang melibatkan sebelas perwakilan Kementerian Pendidikan di Asia Tenggara.

Menguasai bahasa nasional negara tetangga

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto mengungkapkan terlepas dari Covid-19, sistem pendidikan nasional di setiap negara anggota SEAMEO perlu menyesuaikan diri untuk memenuhi tuntutan global yang terus berubah.

Menurut Anang, kebijakan pendidikan diperlukan untuk menjawab kebutuhan praktis pembangunan bangsa dan globalisasi.

Terkait kebutuhan globalisasi, selain teknologi, Anang mengungkapkan bahwa negara anggota SEAMEO perlu meningkatkan pengakuan keterkaitan antara bahasa dan pembangunan.

“Komunitas ASEAN yang lebih kuat dapat dicapai melalui penguasaan bahasa yang baik dan pemahaman nilai-nilai moral budaya-budaya besar di Asia Tenggara," tegas Anang.

Oleh karena itu, komunitas ASEAN dapat memupuk identitas dan kekuatan kolektifnya untuk terlibat dengan dunia, menanggapi perkembangan baru, dan menangkap peluang baru.

"Bagi SEAMEO QITEP in Language, dapat berkontribusi lebih banyak untuk memberikan referensi, policy brief, serta program dan kegiatan untuk memperkuat komunitas ASEAN melalui bahasa” kata Anang.

Dalam pertemuan tersebut, para perwakilan yang hadir menyoroti konsep warga negara ASEAN “ideal” yang diartikan sebagai seseorang yang dapat berbicara satu atau lebih bahasa resmi/nasional di negara-negara ASEAN.

Dengan demikian, dalam rangka membangun identitas kolektif ASEAN, setiap negara ASEAN dapat mendorong generasi mudanya untuk belajar dan menguasai bahasa resmi/nasional negara tetangganya.

Thailand, misalnya, mendorong siswanya untuk belajar bahasa Indonesia ataupun sebaliknya. Namun, tidak semua negara di ASEAN menerapkan kebijakan serupa terkait pendidikan bahasa asing di sekolah.

Penelitian kebijakan bahasa

Terkait dengan ini, SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) sebagai penyelenggara pertemuan tersebut mengusulkan penelitian kebijakan bahasa dan pendidikan bahasa di Asia Tenggara.

Usulan penelitian tersebut memiliki tujuan:

Terkait dengan ini, sebelas perwakilan Kementerian Pendidikan Se-Asia Tenggara mendukung dan memberikan masukan terkait rencana penelitian pendidikan dan bahasa oleh SEAQIL.

Selain itu, SEAQIL mengusulkan program berbasis pengembangan literasi di sekolah, yakni Klub Literasi Sekolah (KLS) Asia Tenggara, yang akan didiseminasikan mulai tahun 2022.

KLS dirancang sebagai program untuk meningkatkan kecakapan hidup siswa melalui literasi membaca serta meningkatkan keterampilan/kompetensi bahasa asing.

KLS mengintegrasikan beberapa target, yaitu meningkatkan literasi membaca-menulis siswa, kompetensi 4C (berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi), serta kelancaran berbahasa.

Selain itu, KLS bertujuan untuk memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa.

Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani, menyampaikan pertemuan yang dikemas dalam 12th Governing Board Meeting SEAQIL ini sangat bermanfaat dengan adanya informasi dan wawasan dari perwakilan Kementerian Pendidikan Se-Asia Tenggara terkait pemajuan pendidikan bahasa, selain adanya persetujuan dari para perwakilan atas program, anggaran, dan hal-hal lain yang terkait dengan operasional dan kegiatan SEAQIL.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/27/090045971/11-kementerian-pendidikan-asia-tenggara-sepakat-saling-perkuat-literasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke