Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semangat yang Memerdekakan, Kisah Wahyu dari Beasiswa Global Sevilla School ke ISI Bandung

KOMPAS.com - Merdeka Belajar dapat dimaknai akses belajar seluas-luasnya dan senyaman-nyamannya kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai dan gembira tanpa stres dan tekanan dengan memperhatikan bakat alami yang mereka miliki.

Gambaran ideal program Merdeka Belajar tersebut, relevan dalam kisah Wahyu Raihan, alumnus Sekolah Global Sevilla, Jakarta.

Orangtua Wahyu, ayahnya bernama Triyono, teknisi AC (air conditioner) dan ibunya bernama Endang Suwartini, seorang ibu rumah tangga.

Sang ayah, menyesuaikan kondisi ekonomi, selalu mendukung apa yang Wahyu ingin lakukan sesuai hobi, minat, dan bakatnya yang menyukai seni rupa.

Ayahnya selalu memberi dukungan, mulai dari membelikan peralatan melukis hingga memberi kebebasan Wahyu memilih dan menekuni apa yang ia sukai.

Perjuangan Wahyu menjadi penerima beasiswa dimulai dari lulus Sekolah Dasar. Nilai ijazah SD Wahyu rendah sehingga tidak memenuhi syarat masuk SMP Negeri. Wahyu ingin masuk SMP swasta, tetapi tidak mempunyai biaya yang cukup.

Karenanya, orangtunya memasukkan Wahyu ke Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Mereka memfasilitasi sekolah Wahyu sampai tamat SMA bahkan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Dengan latar belakang keluarga dengan ekonomi menengah bawah, saya sangat bersyukur mendapatkan pendidikan yang cukup memadai, dengan adanya hal ini bisa menjadi kesempatan emas bagi saya untuk dapat meningkatkan derajat keluarga saya,” ungkap Wahyu.

Perjuangan mendapatkan beasiswa Global Sevilla School

Ketika Wahyu kelas 3 SMPorangtua Wahyu mendapatkan informasi YCAB kerja sama dengan Global Sevilla School memberikan beasiswa prestasi. Wahyu berminat dengan peluang tersebut, karena itu dia giat belajar agar bisa memenuhi syarat mendapatkan beasiswa.

Kerja kerasnya membuahkan hasil dengan meraih peringkat 3 besar di kelasnya. Prestasi itu ia pertahankan hingga kelas 10. Saat mengikuti seleksi penerimaan beasiswa dari Global Sevilla School, Wahyu berhasil lulus seleksi.

“Mendapatkan beasiswa di Global Sevilla School, merupakan kesempatan yang sangat besar bagi saya. Pasalnya, di sekolah ini diri saya dapat berkembang pesat dan jauh lebih maju dari sebelumnya,” ujar Wahyu Raihan.

Wahyu Raihan menyampaikan, sistem pembelajaran dan fasilitas di Global Sevilla membuatnya mampu mengembangkan potensi diri. 

Semangat mengembangkan pendidikan holistik inilah yang diperjuangkan Alm. Nurcholish Madjid (Cak Nur) ?dan Sudhamek AWS (pendiri Global Sevilla School) sejak tahun 2002 yakni, mimpi bersama membangun institusi pendidikan yang mampu mengintegrasikan antara pengembangan karakter dan prestasi/kehandalan akademis.

Global Sevilla School yang menerapkan kurikulum Cambridge International Curriculum dan International Primary Curriculum ini berfokus mendidik menggunakan balanced education,  menyeimbangkan pertumbuhan kognitif, afektif dan psikomotorik melalui pengintegrasian prestasi akademis dan pendidikan karakter berkesinambungan.

"Sikap transparansi yang diberikan Sekolah Global Sevilla terhadap orangtua murid, menjadikan orangtua mengetahui apa saja progress yang terjadi pada anaknya dalam hal akademik maupun nonakademik," ungkap Wahyu.

Wahyu menambahkan, "hal ini mengubah diri saya, di mana sebelumnya saya belum menemukan potensi diri sesungguhnya, setelah menempuh sistem pendidikan sekolah Global Sevilla Puri, saya mampu untuk menggali potensi dan bakat lebih dalam lagi."

Semangat kerja keras untuk maju berkembang

Ada sebuah pengalaman menarik Wahyu dengan salah satu program unggulan Global Sevilla School, yakni mindfulness.

Dengan adanya latihan dan praktik mindfulness, Wahyu mengalami kondisi di mana kesadarannya lebih tenang dan membantu perkembangan kreatifitasnya di mana dunia kreatif membutuhkan ketenangan, kematangan, dan konsentrasi.

“Program mindfulness ini sangat membantu saya dalam menata rencana dan tujuan saya setiap harinya. Pengendalian diri penuh yang selalu diajarkan di sekolah membuat saya benar-benar fokus dalam mengambil setiap keputusan yang saya buat, agar mendapatkan hasil yang maksimal," ungkap Wahyu.

Lebih jauh Wahyu menceritakan, kepekaan pihak sekolah dalam mengembangkan bakat dan minat siswa menjadikan siswa lebih memiliki tujuan dan masa depan yang lebih tertata. Layanan konsultasi sekolah, Wahyu rasakan sangat membantu dalam menuntun menemukan bidang yang cocok untuk dirinya di jenjang pendidikan selanjutnya.

"Alhasil saat ini saya berhasil mendapatkan status mahasiswa di perguruan tinggi Institut Seni Indonesia  Bandung dengan jurusan Seni Murni," ujarnya.

Wahyu memiliki persiapan sangat matang dalam berjuang pada seleksi pemilihan masuk PTN di Institut Seni Indonesia Bandung.

Hal pertama yang Wahyu lakukan adalah mengimbangi kegiatan sekolah dengan persiapan seleksi masuk ISI-Bandung, termasuk latihan membuat portofolio setiap malam paling sedikit 1 gambar dia selesaikan.

Wahyu juga rajin mencari informasi mengenai beasiswa dari pemerintah yaitu KIP (Kartu Indonesia Pintar), termasuk mengurus semua sendiri dengan penuh perjuangan hingga akhirnya berhasil masuk di PTN impiannya, ISI Bandung.

“Pesan saya untuk para siswa yang ingin menggapai tujuan yang diinginkan adalah fokus dengan tujuan kalian karena hal ini menjadi kunci untuk terus berkomitmen dengan apa yang kalian inginkanm" pesan Wahyu.

Ia menambahkan, "pertimbangkan semua keputusan yang ingin kalian buat, agar tidak terjadi penyesalan saat mendapatkan hasil yang tidak sesuai. Yang terakhir semangat, kerja keras dan rasa ingin terus belajar menjadikan diri kita agar tetap maju dan berkembang."

"Jika hanya bakat tanpa ada usaha dan kerja keras, bakat tersebut tidak akan berkembang,” pungkas Wahyu.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/17/164405471/semangat-yang-memerdekakan-kisah-wahyu-dari-beasiswa-global-sevilla-school

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke