Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Cerita Samsul, Doktor Lulusan SMK

KOMPAS.com - Lulus dari SMK pasti identik langsung bekerja. Tapi jangan salah, lulusan SMK juga dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Seperti salah satu alumnus SMKN 1 Blitar, Jawa Timur, Samsul Huda kini bisa menyandang gelar doktor di usia muda.

Dulu, Samsul menempuh pendidikan vokasi pada bidang keahlian teknik audio video yang berada di bawah departemen elektro.

"Jurusan ini adalah jurusan yang khusus mempelajari bagaimana memperbaiki reparasi peralatan rumah tangga," ujar Samsul seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Senin (19/7/2021).

Menurutnya, selain belajar teori dan produktif, ia juga diwajibkan magang atau praktik kerja industi yang dilaksanakan di tahun kedua.

Selama belajar di SMK, program yang diterapkan selama satu semester itu dibagi antara pemenuhan mata pelajaran teori dengan produktif, yaitu praktik di bengkel.

Di tahun pertama dan kedua Samsul mengatakan bahwa SMK Negeri 1 Blitar membekalinya dengan pembelajaran bagaimana membaca komponen dan resistor.

Kemudian di tahun ketiga, pencapaian paling tinggi pada saat itu adalah bagaimana bisa mereparasi televisi.

Samsul kemudian terus berupaya untuk mengulik pendidikan vokasi melalui beasiswa Bidikmisi.

Akhirnya dirinya dapat melanjutkan studi vokasinya di Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Surabaya (PENS).

"Ketika SMK itu inginnya setelah lulus, langsung bekerja. Artinya, anggapan kita biaya untuk sekolah itu bisa sampai saya lulus," imbuhnya.

"Alhamdulillah, ketika saya lulus SMK 2010 itu muncul Bidikmisi. Dengan beasiswa Bidikmisi ini saya dibiayai total. Untuk saat ini, program Bidikmisi tersebut dialihkan menjadi KIP," ungkap Samsul.

Melalui pembelajaran yang telah diperoleh sebelumnya dari SMK, yakni mengenai teknik audio-video, justru membuat Samsul lebih mudah untuk mendalami pembelajaran teknik telekomunikasi di PENS.

Menurut Samsul, ada beberapa irisan pembelajaran yang memudahkannya untuk bisa melanjutkan studi vokasi. Sehingga, Samsul tidak perlu mengulang pembelajarannya dari nol karena sudah memiliki dasar kompetensi yang diperolehnya dari SMK.

Tidak hanya itu, semangat Samsul terus menyala hingga akhirnya ia mengikuti berbagai perlombaan karya tulis ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), bahkan sempat masuk dalam PIMNAS.

Hal itu membuka peluang jejaring Samsul dalam karirnya di bidang vokasi. Setelah itu, Samsul mencoba lomba karya ilmiah lainnya, yaitu soal keamanan jaringan yang diselenggarakan oleh Badan Cyber di Politeknik Siber dan Sandi Negara.

Berbekal dengan pengalaman dan prestasinya, Samsul akhirnya mendapatkan beasiswa kembali untuk melanjutkan studi S2 terapan di PENS dalam program beasiswa fresh graduate. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang membiayai uang semester.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Samsul membantu riset-riset yang dilakukan oleh dosennya. Beruntung, Samsul juga mendapatkan beasiswa LPDP Tesis, sehingga meringankan biaya pada saat melakukan riset untuk tesisnya.

Bahkan saat menempuh pendidikan di S2 terapan, Samsul sempat mengikuti program pertukaran pelajar ke Okiyama University.

Dari situ, Samsul juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi doktoral di Okiyama University, Jepang dengan beasiswa.

"Tidak masalah memulai semuanya dari pendidikan vokasi. Karena, melalui pendidikan vokasi juga bisa untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tandas Samsul yang kini jadi Dosen di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/20/124705371/ini-cerita-samsul-doktor-lulusan-smk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke